Kiev, Kota Tua Berselimut Salju

Perjalanan kali ini sungguh-sungguh sebuah perjalanan terjauh yang pernah saya alami, yaitu menuju kota Kiev, ibukota Ukraina, sebuah kota di Eropa timur. Lebih dari 8340 KM dari tempat tinggal saya di Saigon atau lebih dari 10.000 km dari kota kelahiran saya, Mataram-NTB ,


Perjalanan saya awali dari Saigon menuju Bangkok menggunakan Thailand Airlines (TG) ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Pesawat yang digunakan adalah A 300-600 dengan komposisi tempat duduk 2-4-2 pesawat dengan teknologi canggih fly by wire(klo ga salah). pesawatnya sangat nyaman, seluruh aircrewnya sangat ramah, makanannya not bad lah ...

Tepat pukul 11 malam saya tiba di bandara Suvarabhumi, Bangkok, Thailand, selesai urusan imigrasi sekitar jam 12.15 waktu setempat. Tidak ada perbedaan waktu antara Thailand, Saigon dan Jakarta. Hari masih terlalu malam, penerbangan berikutnya menuju kiev adalah jam 6 pagi. Setelah menelpon istri saya di Saigon mengabarkan bahwa saya sudah tiba dengan selamat di Bangkok saya masih punya sekitar 5 jam di bandara. Wah bingung juga nih ... mau nginep di hotel nanggung dan mahal, sekitar US$ 200,- .. Akhirnya saya memutuskan tiduran di kursi bandara. Setelah berkeliling sebentar, saya memilih suatu kumpulan kursi di daerah yg tidak terlalu jauh dengan tempat check in saya nanti. Eh ternyata banyak yang seperti saya, jadi saya merasa aman.

sangat aman tidur di bandara

Tak terasa 1,5 jam berlalu. badan pegal, sedikit masuk angin (ndeso ...). tidak bisa tidur lagi, akhirnya saya putuskan untuk berjalan-jalan disekitar bandara. Bandara ini sangat megah terdiri dari 4 lantai semua sangat teratur dan rapi, hampir di setiap tempat dengan mudah kita akan temukan papan penunjuk arah, toko, minimarket, restoran dan kafe yang bersih. Sangat pantas jika disebut sebagai bandara international. Terkesan sangat aman, jauh dari tukang palak. Turis dengan santainya tidur dan beristirahat di kursi bandara tanpa rasa khawatir, menyenangkan.

Saya menghampiri sebuah minimarket untuk membeli 1 cup mie seduh, cukup untuk mengusir rasa ngantuk dan masuk angin. Mie seduh khas Jepang yang nampak lezat. di mini market ini disediakan air panas, jadi pembeli dapat menyeduh mie bahkan membuat segelas kopi atau teh disini. sangat membantu.

Setelah satu cup mie lolos ke perut saya, kini saatnya untuk check in dan mendapatkan boarding pass. Ternyata sudah cukup banyak orang yang antri di sini. Semua berwajah eropa, hanya saya yg berkulit sawo matang dan berambut hitam. Hmm .. menarik..

Boarding pass sudah di tangan, pajak bandara sudah dibayar (700 Bath), imigrasi beres, dengan tenang saya melenggang masuk ke gate yang telah ditentukan. Tepat di depan gerbang gate, kita harus mengalami pemeriksaan lagi. Kali ini tas yang dibawa harus dibuka, diperiksa dengan teliti, laptop harus dikeluarkan dari tas .. sangat teliti.

Penerbangan kali ini menggunakan pesawat AoeroSvit dengan kode penerbangan kode penerbangan vv172. Aoerosvit adalah sebuah maskapai penerbangan dari Ukraina yang merupakan rekanan dari TG.

Pukul 06.00 pagi, pesawat belum berangkat. " hmmm delay nih.. " pikir saya. Akhirnya pesawat baru bergerak pukul 09.00, saya tetap berusaha bersabar, karena keterlambatan sebuah pesawat mgk disebabkan karena adanya gangguan, entah cuaca atau teknis. dan pasti perlu waktu untuk mengatasinya. Lebih baik terlambat dari pada ada masalah di udara nanti.

Penerbangan akan menempuh perjalanan 8340 Km dan ditempuh dalam waktu 10 jam (waduh lama ya ..). Ini adalah waktu terlama di pesawat buat saya. Biasanya 10 jam adalah waktu tempuh Jakarta-Jogja dengan kereta api.

Pesawat yg digunakan adalah Boeing 737-600 dengan format tempat duduk 2-3-2 lebih kecil daripada TG. Posisi duduk yang sempit membuat saya susah buat tidur .. Melelahkan sekali.
Aircrew nya juga tidak terlalu ramah, tanpa senyum sama sekali (cowo semua). Mgk karena saya terbiasa dengan kehangatan dan keramahan asia, jadi ini terasa sangat tidak menyenangkan.

Sepanjang perjalanan diputarkan beberapa film : The Mask, Mr & Mrs Smith, Anna & The King dan Mr Bean. Film-film ini lumayan membunuh rasa bosan yang menyelimuti saya. Saya sangat tidak bisa menikmati perjalanan. Tubuh lelah, bosan dan sudah berjam-jam tidak bisa kontak dengan istri saya bahkan tidak juga melalui sms. Menyedihkan ..

Di perjalanan saya berkenalan dengan seorang bapak warga negara Ukraina, namanya Andrii Tereshcuk. Bapak Andrii adalah seorang bapak yang sangat ramah, walau tidak bisa berbahasa inggris, dia berusaha bercerita bahwa dia baru saja menghabiskan liburan di Bali. Dia senang ada di Bali. Senang juga hati ini mendengar masih ada sesuatu yang bagus dan menarik di Indonesia tercinta. Dia menunjukkan foto-fotonya di Bali, dia berusaha menceritakan betapa bahagianya dia di sana, dia bahkan belajar mengucapkan "terima kasih banyak" ... sungguh membanggakan
Selama penerbangan dihidangkan beberapa kali makanan kecil dan makanan besar, tapi buat saya yang sedang tidak dalam mood yang baik, tidak ada satupun makanan yg menarik buat saya.

10 jam berlalu, akhirnya Ukraina tampak juga. Dari ketinggian saya melihat kebawah, semuanya putih. Salju menutupi hampir seluruh daratan. Menarik sekaligus menakutkan. Ini adalah pertama kalinya buat saya untuk melihat, menyentuh dan merasakan salju. Tidak bisa saya bayangkan bagaimana rasanya suhu di bawah 0 derajad Celcius, sebentar lagi saya akan merasakannya.

Pesawat mendarat dengan mulus, kemudian diiringi dengan tepuk tangan dan ucapan syukur dari penumpang. Puji Tuhan akhirnya sampai juga.
Turun dari pesawat, menuju bagian imigrasi. Astaga .. antrinya panjang sekali. Badan sudah lelah sekali, sehingga proses mengantri ini jadi terasa sangat menyiksa sekali. Kalau dihitung-hitung dalam 24 jam ini saya hanya tidur ayam selama sekitar 2-3 jam. Melelahkan sekali.
Puji Tuhan tidak ada masalah di proses imigrasi. Bagasi saya ambil dan dengan tenang berjalan keluar bandara. Di depan pintu bandara tampak sekumpulan orang yang hendak menjemput penumpang. Mata saya menyapu kumpulan orang itu dan mencari nama saya di kertas yang mereka pegang. Akhirnya saya melihat seorang bapak yang sudah cukup tua memegang tanda untuk saya.

Keluar dari bandara ... brrrrrrrrrr dingin sekali. Salju di mana-mana, jalanan licin, bernafas pun jadi agak susah menurut saya. Suatu pengalaman yg betul2 baru buat saya.
Perjalanan dari bandara ke kantor yang berjarak sekitar 30 KM menempuh sekitar 1 jam. Setiba di kantor saya disambut oleh beberapa rekan, disodorkan jadwal untuk 2 mg kedepan. akhirnya saya diantar ke apartment dimana saya akan tinggal selama di Kiev.

Apartment terletak di 9 Mikhajlosvskaya Str Apt 7/1. Lokasinya sangat dekat dengan Independence Square tempat dimana Revolusi Orange berlangsung, St Mikhail Golden Monastery dan St Sophia Cathedral. Tapi sore itu saya sudah terlalu lelah, apalagi tubuh saya masih menggunakan jam Saigon. Saat itu di aigon sudah menunjukkan pukul 1 malam. tiba di apartment, saya sempatkan untuk mandi sebentar dan kemudian tidur.

Independence Square

Hari-hari berikutnya saya berada di kantor. Teman2 kantor yang ramah, suasana kerja yang menarik. Tapi selebihnya adalah biasa saja.

Sekilas tentang Kiev atau Kyiv. Berdiri sekitar abad ke 5 , dan merupakan induk dari Ukraina, rusia dan belarusia. Ketiga bangsa tersebut merupakan keturunan dari Kieavan Rus. Selama perjalanannya Kyiv dapat bertahan dari invasi bangsa mongolia, kebakaran yang mengerikan, dan penghancuran saat perang dunia ke dua. Wow sebuah kota dengan sejarah yang menarik.
Kota tua Kiev terpusat di daerah timur laut ujung dari jalan Volodymyrska. di sini terdapat beberapa tempat bersejarah di kota Kiev. Salah satunya adalah St Sophia Cathedral yang merupakan gereja tertua yang berdiri di Kiev.


st Sophia Cathedral di lihat dari Bondan Klementsky square


Cathedral ini dibangun untuk menandingi Hagia Sophia di Constatinopel. Pembangunan diawali pada tahun 1037, tapi diperlukan 2 dekade untuk menyelesaikannya .. detail

Bell Tower di St Sophia Cathedral


Bohdan Klementsky Square

Bohdan Klementsky adalah salah satu pejuang ukraina terhebat. dia tergabung dalam pasukan cossacks pada tahun 1619 ... detail

Tidak jauh dari St Sophia Cathedral, terdapat sebuah gereja yang juga sangat mempesona. St Michael Golden Monestary. Tidak seperti St Sophia Cathedral yang kini sudah tidak digunakan untuk ibadah karena dijadikan cagar budaya, St Michael Golden Monestary masih digunakan hingga saat ini.

pernikahan di st Michael Golden Monastary

Dikatakan St Michael Golden Monestary karena di gerbang gereja dihiasi dengan lukisan St Michael , kepala malaikat kerajaan sorga lengkap dengan bala tentaranya dan orang-orang suci yang bersamanya. Dan disebut Golden Monestary karena kubah emasnya yang mempesona


St Michael dan Bala tentara Sorga


Golden dome with beautifull blue sky


St Michel Golden Monastery

Gereja-gereja di Ukraina pada umumnya adalah gereja-gereja orthodox. Aliran ini berbeda dengan aliran yang banyak kita jumpai di Indonesia. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah perayaan natal, perayaan Natal gereja orthodox bukan tanggal 25 Desember seperti kebanyakan umat Nasrani, tapi tanggal 7 januari. Jadi natal dirayakan setelah tahun baru. Tapi itulah indahnya TUHAN, membiarkan umatNYA untuk menemukan cara yang baik untuk menyenangkanNYA. ukan suatu hal yang harus di permasalahkan, tidak usah sok-sokan jadi "tentaraNYA" TUHAN yang yang dengan petentang petenteng ke sana kemari "menegakkan" agama. Sungguh sikap yang sangat menjijikkan ..

Di Kiev ini, saya sempat juga mengunjungi sebuah gedung teater dengan arsitek yang bagus.


Gedung Teater

Tapi memang seperti kebanyakan kota-kota tua, Kiev memiliki banyak bangunan-bangunan tua yang sangat indah.

Gedung-gedung di Kiev berupa bangunan tua

Salju yang putih, dingin, dan misterius membuat bangunan-bangunan tersebut menjadi tampak megah. suatu pemandangan yang selama ini hanya bisa saya nikmati dari televisi. sering saya terdiam sejenak hanya sekedar untuk menikmati indah nya gedung yang diselimuti salju, sambil membayangkan betapa jauh nya saya dari rumah.

Taman berselimut salju


Danang berselimut salju


Berjalan di negara ex-Rusia yang di selimuti salju dan perjumpaan dengan wajah-wajah khas Rusia, membuat saya merasa seperti mahasiswa tahun 60an yang mendapat beasiswa belajar ke negara Rusia ... sungguh menyenangkan.

Memang tidak banyak tempat yang dapat saya kunjungi. kerena padatnya jadwal dan cuaca yang menurut saya sangat dingin, belum lagi ditambah kondisi sepatu saya yang ternyata tidak sesuai dengan lapisan es yang menutupi jalan. Beberapa kali saya terjatuh di atas jalan yang dingin. Memalukan..

Di jalan bersalju ini saya terjatuh


Slipped car on ice

Oh iya tentang dinginnya Ukraina. Suhu yang saya rasakan saat itu adalah -1 sampai dengan sekitar -5 derajad Celcius. Beberapa teman mengatakan saya cukup beruntung, karena cuaca tahun ini cukup hangat. Hah ... kayak gini hangat?? Ternyata 2 tahun yang lalu suhu dapat mencapai -35. Jika saat itu saya ada di Kiev, pastilah akan sangat menyusahkan sekali. Menurut teman-teman saya di sini, saat itu kita harus menutup hidung dan mulut kita dengan kain tebal, karena saat bernafas udara dingin dapat membekukan hidung. Sungguh cuaca yang ekstrim. Tidak berhenti di situ saja, belasan tahun yang lalu saat sebagian besar teman saya masih anak-anak, ada kalanya dimana suhu di sini bisa mencapai -60 derajad celcius. Ekstrem ..

Tentang makanan, selama di ukraina, makan siang selalu saya lewati dengan salad (hueek), kadang didampingi daging salmon yang sedikit mentah (huek lagi). Untung saja ada McD jadi saya bisa makan malam dengan sesuatu yg familiar. Yang mengejutkan di Ukraina juga dapat ditemui nasi kuning, walaupun rasanya aneh dan sedikit hambar.

Nasi kuning ukraina (enakan yg di depan di Duta Wacana .. jadi kangen )

10 hari sudah saya di Ukraina, jauh dari rumah. Rindu menyelimuti dan memenuhi hati saya. Saat kepulangan tiba. Siang itu sekitar pukul 11 siang waktu Ukraina, saya meninggalkan kantor dan menuju Boryspil Airport.

Menurut saya bandara Boryspil bukan bandara yang besar walaupun menyandang status bandara international. Secara ukuran mungkin hanya sebesar bandara Adisucipto Jogjakarta. fasilitas yang di sediakan juga tidak banyak, ditambah lagi tidak banyak orang yang bisa menggunakan bahasa Inggris. sungguh sangat disayangkan.

Hari itu saya kurang beruntung, penerbangan ditunda selama 5 jam. Saya habiskan waktu dengan bermain internet di sebuah warnet mahal yang kecil, sempit, dan penuh asap rokok. Chating dan mengobrol dengan istri melalui skype membuat waktu berjalan sangat cepat.
Saat check in tiba, kekhawatiran ternyata masih belum berakhir. Nama saya tidak ada dalam daftar penumpang. Tapi akhirnya setelah sedikit ngotot-ngototan, akhirnya saya berhasil mendapatkan kursi. Masih tidak jelas kesalahan ada di pihak siapa, yang penting saya sudah dapat boarding pass.

Pesawat lepas landas tepat pukul 19:00 waktu Kiev. Pesawat masih menggunakan 737-600 dengan kode penerbangan VV 171. Pelayanan agak lebih baik daripada perjalanan sebelumnya. Masih ada senyum di wajah aircrew. Sebagian besar perjalanan saya habiskan dengan tidur. Perjalanan menempuh waktu 10 jam. Saya terbangun 2 jam sebelum pesawat mendarat, tepat saat sarapan.

Tak lama kemudian pilot mengumumkan bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat di Suvarabhumi, Bangkok. Akhirnya saya menyadari bahwa Asia adalah suatu tempat yang menurut saya tempat di mana alam sangat bersahabat. Suhu yang tidak ekstrem, penduduk yang sangat ramah, tempat tumbuhnya berbagai macam tumbuhan. Sangat menyenangkan.

Begitu mendarat, saya langsung menghampiri meja TG, untuk memastikan ketersediaan tiket untuk nanti sore, karena saya sudah ketinggalan pesawat pagi hari. "mbak" dan "mas" penjaga nya bilang " you can come around 3 or 4. it's too early". Penerbangan berikutnya memang jam 6 sore, dan ini baru jam 11 siang. 7 jam lagi !!

Saya cari telpon untuk mengabari istri tentang keterlambatan saya. Saya habiskan waktu dengan berkeliling bandara yang megah. Lelah berkeliling saya putuskan untuk pijat kaki. Rasanya sangat nyaman setelah lebih dari 15 jam saya tidak melepaskan sepatu dan kaos kaki.

Jam 2.30 saya kembali menghampiri meja TG. Ternyata sungguh bukan hari baik buat saya. "I'm sorry the ticket is allready booked, why don't you come earlier". Wah membangunkan macan indonesia nih pikir saya. Cukup dengan memasang tampang super seram (kata teman-teman wajah saya seram) dan saya bilang "I must go to Saigon today !!". Kemudian saya sebutkan nama "mbak" dan "mas" yang menyuruh saya datang jam 3 (untung saya catat). Akhirnya "mbak" yang jaga bilang "ok then you can come back at 4". Saya bilang "i want my boarding ticket now !". Sepertinya dia ketakutan dan memberikan boarding ticket ke saya. Hahaha .. berhasil juga jurus macan Indonesia milik saya.

Waktu boarding tiba dan saya pun masuk pesawat dengan lancar. Senyum manis dari aircrew menghapuskan kekesalan di bandara tadi. Buat saya TG masih memiliki pelayanan terbaik.
Tiba di Saigon rasanya lega sekali...

Labels: , | edit post
1 Response
  1. ~ graciana Says:

    Cece.. fotonya keren - keren BANGET ! wuiihhh,,, gilaaa.. langitnya keren banget. biru bangey ! bangunannya juga keren2 yaaa... jadi ngeces n pengen maen kesana.. tapi kapan ya bisa maen ke sana. bertaon - taon lagi kali yaaa...

    btw, pengen nasi kuning depan ukdw ? ehehehehe.. sama, aku juga pengennn... >.<