Banh Cuon, Potongan Daging Terbungkus Sutra

Suasana rumah makan yang selalu padat dengan pengunjung adalah salah satu alasan saya menghampiri rumah makan ini. Setiap pagi dalam perjalanan menuju kantor pemandangan ini selalu saya tangkap, membuat saya terus bertanya-tanya "hidangan macam apa sih banh cuon itu ?"

Warung bánh cuốn

Pagi itu saya mantapkan niat saya untuk sarapan banh cuon. berangkat dari apartemen dengan kondisi perut kosong siap menerima bagaimanapun bentuk banh cuon ini. Jalan Dien Tien Hoang berpotongan dengan jalan Dien Bien Phu tempat saya tinggal, dan lokasi rumah makan ini tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal. Jadi 10 menit berjalan kaki cukup saya gunakan untuk mempersiapkan lebih banyak ruangan di dalam perut saya.

Pagi itu suasana rumah makan cukup ramai, setiap meja terisi penuh dengan pengunjung, untung saya masih menemukan tempat untuk saya. Kedatangan saya disambut dengan sekumpulan ibu-ibu yang menyiapkan banh cuon di bagian depan rumah makan.

Proses pembuatan banh cuon cukup unik. Pertama-tama adonan/cairan tepung beras dituangkan keatas pinggan datar yang panas. Adonan/cairan ini kemudian mengeras dan membentuk lembaran tepung beras yang sangat tipis menyerupai sutra. Kemudian lembaran tadi akan diletakkan di atas pinggan datar lain, kali ini bukan pinggan panas. Di atas pinggan tersebut lembaran mirip sutra ini akan dipotong menjadi beberapa bagian dengan menggunakan ujung sendok. Kemudian dengan gerakan yang cekatan, tiap potong akan diberi potongan daging (babi/sapi) dan bawang goreng lalu dibungkus dan diletakkan di atas piring kecil, tiap piring terdiri dari 4 bungkusan. Tiap piring akan diberi setumpuk campuran taoge rebus dan potongan daun kemangi ... menarik

Kulit bánh cuốn yang baru matang

Kulit bánh cuốn diisi daging


Banh cuon hadir di hadapan saya beriringan dengan campuran nuoc mam(saos ikan khas vietnam) dan sambal (cabe ulek) dan 2 potong daging yang sebelumnya digiling, dicampur sedikit tepung kanji kemudian dikukus.

Ini dia bánh cuốn-nya

Cara memakan banh cuon juga cukup unik. Cara memakannya terbagi menjadi 2 gagrak, gagrak utara dan gagrak selatan (sama seperti halnya makanan vietnam). Dengan gagrak utara, kita gunakan sumpit untuk memotong bungkusan menjadi ukuran yang mudah dimakan kemudian kita ambil potongan tadi lalu campurkan dalam campuran nuoc mam dan sambal, baru kemudian dimakan. Sedangkan gagrak selatan, kita tuangkan seluruh campuran nuoc mam dan sambal ke dalam piring tempat bungkusan banh cuon kemudian gunakan sumpit untuk memakannya seperti biasa. Saya lebih menyukai cara selatan ...

Rasa banh cuon ini sangat menarik. Rasa daging yang gurih dan bawang goreng yang manis di dalam rasa lembaran tepung beras yang lembut berpadu cantik sekali dengan campuran nuoc mam dan sambal yang berasa pedas asam. Tauge , daun kemangi, 2 potong daging yang mendampingi juga memberi sensasi rasa yang sangat menarik... mempesona

Dalam sekejap saja seluruh hidangan di hadapan saya tandas tak berbekas, diakhiri dengan segelas es teh tawar yang segar ... wuiiih

Total kerusakan yang diakibatkan pun sama sekali tidak parah. Untuk semua hidangan tadi saya hanya perlu membayar 23.000 VND (1 USD = 16.000 VND).

Menjamurnya makan Vietnam di Indonesia membuat saya yakin, suatu saat kelak banh cuon juga hadir di tanah air, untuk memperkaya kekayaan kuliner Indonesia.

Read more...

Vietnam Tidak Sekedar Pho

Menjamurnya rumah makan Vietnam di tanah air, membawa warna baru dalam keanekaragaman kuliner di Indonesia. Pho adalah yang paling "merakyat". sebut saja Pho 24 atau Pho 2000, restoran pho yang berpusat di Vietnam yang kini mudah ditemui di pusat-pusat perbelanjaan besar di Indonesia. Bumbu yang tidak berbeda jauh dengan makanan Indonesia membuat makanan Vietnam mendapat tempat di peta kuliner Indonesia.

Ketertarikan akan kuliner Vietnam dan kesempatanlah yang membawa penulis untuk datang dan hidup di Vietnam.

Secara garis besar makanan di Vietnam terbagi menjadi 2 gagrak besar, gagrak utara dan gagrak selatan. Gagrak utara hadir dalam hidangan yang penuh dengan bumbu bumbu yang "panas" atau pedas mengingat suhu udara di daerah Vietnam utara terkadang bisa sangat dingin , tahun ini daerah Sapa (bagian paling utara Vietnam) bisa mencapai 0 derajad celcius pada bulan Februari. Sedangkan gagrak Vietnam selatan tampil lebih dinamis dengan perpaduan (fusion) dari makanan bangsa-bangsa lain yang memberi warna unik pada makanan Vietnam, sebut saja "banh mi bi" sebuah sandwich dengan bahan dasar roti prancis tapi diisi dengan bumbu herbal Vietnam yang segar.. Sungguh perpaduan yang unik

Pho yang banyak di jumpai di Indonesia dapat digolongkan dalam gagrak yang kedua, gagrak selatan. Ditandai dengan kuah yang bening yang dipadu dengan sayuran Vietnam yang wangi dan segar.

Pho, Vietnamese Noodle

Hidangan mie yang mewakili gagrak utara adalah Bun Bo Hue. Hidangan yang berasal dari Hue yang berlokasi di Vietnam tengah , kira-kira 1.5 jam penerbangan dari Ho Chi Minh City. Hue adalah sebuah kota kerajaan kuno Vietnam. Jejak kerajaan Vietnam masih bisa dijumpai di Hue, ditandai dengan istana raja yang masih berdiri megah setelah mengalami tragedi perang dan renovasi di sana sini.

Bun Bo Hue hadir dalam penampilan kuah yang nampak lebih "berat" dari pho, warna merah menunjukan jejak bumbu yang pedas dalam masakan ini, disandingkan dengan irisan bawang bombai dan sayuran Vietnam yang menarik membuat makanan ini tampak begitu menggoda

Bun Bo Hue

Secara etimologi, Bun Bo Hue dapat diartikan secara harafiah sebagai Mie Sapi dari Hue. Toping Bun Bo Hue ini dapat kita modifikasi sesuai keinginan kita. Seperti Bun Bo Bap, mie hue dengan toping daging dan otot sapi. Atau Bun Bo Tai , Mie hue dengan toping daging sapi setengah matang. Bahkan Bun Cha cua, mie hue dengan toping daging kepiting. Apapun pilihan toping anda Bun Bo Hue akan selalu tampil menggoda.

Bun Bo Hue hadir dengan rasa asam pedas yang segar. jejak cabe dan merica cukup mendominasi masakan ini. Potongan daging yang "murah hati" membuat rasa kaldu daging muncul dan ikut mendominasi masakan ini.

Seperti masakan Vietnam pada umumnya, Bun Bo Hue juga didampingi porsi sayur-sayuran yang melimpah. sebut saja daun kemangi, taoge, daun bawang bahkan potongan jantung pisang ikut tampil dalam hidangan ini.


Lalapan pelengkap Pho dan Bun Bo Hue

Paduan rasa yang gurih dan pedas dari cabe, merica dan kuah daging berkolaborasi cantik dengan aroma dan rasa dari sayuran yang segar .. mempesona.

Di Ho Chi Minh City dapat ditemui beberapa restoran bun bo hue yang memiliki kualitas juara. salah satunya adalah 3A3 Bun Bo Hue yang berlokasi di 99 Pham Ngu Lao St. Dist 1, HCMC. Sebuah lokasi yang cukup dikenal oleh kalangan turis asing yang berkunjung ke Ho Chi Minh City.

Kita tinggal menunggu kehadiran Bun Bo Hue di tanah air, yang pasti akan membuat peta kuliner Indonesia semakin beragam.


3A3 Bun Bo Hue
Address : 99 Pham Ngu Lao St. Dist 1, HCMC
Phone : 08 9 146 812
www.bunbohue3a3.com
Read more...

Village of Foods at Binh Quoi

Seorang teman lokal kami membawakan sebuah brosur tempat makan di distrik Binh Thanh. Brosur seukuran kartu post itu menarik hati untuk dikunjungi. Wah boleh di coba nih pikir kami.. apalagi teman kami itu mengatakan bahwa tempat ini juga bagus untuk foto2, mode narsis-nya keluar deh.

Weekend tiba, dan inilah saat yang kami nantikan untuk meredakan ketegangan otak setelah 5 hari kerja. Tujuan kami kali ini ya tentu saja, tempat yang ada di kartu post itu. Namanya Binh Quoi. Untuk menuju tempat tersebut, kami menempuh jarak sekitar 6km dari apartemen kami dan menguras kantong sebanyak 50.000 Dong untuk naik taksi.

Pemandangan di dalam Binh Quoi


Untuk masuk ke lokasi ini sebenarnya tidak perlu membayar sepeser pun. Tapi pada saat akhir pekan, ada 2 sesi dalam sehari dimana pengunjung bisa makan ala "buffet". Sesi pertama adalah pukul 11.00 - 14.00 kemudian sesi kedua pada pukul 17.00 - 20.00. Nah untuk makan "buffet" ini, pengunjung harus membayar 129.000 Dong per orang, sedangkan untuk anak2 seingat saya sekitar 79.000 Dong. Pengunjung yang telah membayar akan mendapatkan sebuah stiker yang umumnya ditempelkan di baju. Stiker inilah yang membedakan mana pengunjung yang sekedar melihat-lihat dan mana pengunjung yang telah membayar untuk menikmati makanan.

Bedug ini akan dipukul ketika tiba jam untuk makan ala "buffet"

Cukup unik konsep yang ditawarkan di tempat ini. Berbagai macam makanan yang ada di Vietnam (walaupun tidak semua-Pho tak ada) ditawarkan disini. Tiap menu makanan punya pondok kecil tersendiri dengan beberapa pelayan disitu. Ada juga pondok yang terletak diatas air, perlu sedikit berhati2 saat naik ke atas pondok itu karena pasti bergoyang2.

Pondok Bánh Khọt

Bánh Khọt, semacam bakwan udang

Pondok Bánh Xèo

Pondok kue2

Kue cucur nih klo di Jawa Tengah :)

Pondok diatas air, disini dihidangkan aneka snail alias bekicot :p

Rice paper (sering digunakan pada makanan Vietnam) dried under the sun

Oya tempat ini juga merupakan tempat favorit pasangan pengantin di Vietnam untuk melakukan foto prewedding. Saat kami mengunjungi tempat ini, kamu menemukan paling tidak 10 pasang pengantin!! Ada yang memakai Ao Dai (baju khas Vietnam), ada juga yang bergaya internasional dengan gaun putih, atau gaya suka-suka dengan memakai gaun warna warni.

Pasangan pengantin Vietnam yg lagi pre wedding


BÌNH QUỚI TOURIST VILLAGE
Head office: 1147 Bình Quới St., Ward 28, Bình Thạnh District, Ho Chi Minh City
Phone: (848) 5566020 – 5566021 - 5566057
Fax: (848) 5566058
E-mail: binhquoi@hcm.fpt.vn
Website: http://www.binhquoiresort.com.vn

Opening Hour:
Friday, Saturday: 17.00 – 20.00
Sunday and National Holidays: 11.00 – 14.00 and 17.00 – 20.00
Read more...