Go for relax and having some fun at Dam Sen Park


Tujuan kami hari ini adalah mengunjungi Dam Sen Park. Berangkat dari apartemen kami di Binh Thanh District, kemudian naik bus dengan nomer 93 sampai ke Ben Thanh, kemudian dari Ben Thanh naik bus nomer 11 ke Dam Sen Park. Bus berhenti di depan Dam Sen Park, jadi kami tidak perlu berjalan jauh.

Tiket masuk ke Dam Sen Park seharga 25.000 VND per orang. Kali ini kami berjumpa dengan serombongan anak TK yang piknik ke taman ini juga. Suasana jadi ramai.

Memasuki pintu gerbang, kami melihat patung seekor naga putih yang cukup panjang, sekitar 50m. Dari jauh, naga ini tampak tidak istimewa, tapi ketika kami melihat lebih detail, surprisingly ternyata naga itu disusun dari peralatan makan porselen! Badannya dibuat dari piring oval yang disusun seperti sisik, kukunya terbuat dari sendok sup, sirip dipunggungnya terbuat dari susunan gelas sake. Pertanyaan menggelitik buat kami, berapa piring yang dihabiskan untuk membuat naga ini ya?

Percayakah Anda kalau naga ini disusun dari piring?

Taman bagian depan dihiasin dengan deretan bunga anggrek yang cantik yang disusun disekitar sebuah kolam besar. Ada pula beberapa tempat duduk2 ditengah kolam yang berbentuk pagoda. Taman ini penuh pepohonan yang nyaman untuk berjalan2 atau sekedar duduk2 di tengah kolam.

Tempat berteduh berbentuk pagoda ditengah danau buatan


Air terjun buatan

Anak-anak pun bisa menikmati liburan di Dam Sen park karena disini disediakan juga berbagai wahana permainan, mulai dari kebun binatang mini, istana setan, biang lala, dan water boom mini. Kebun binatang mini memiliki penghuni seperti monyet, landak, biawak, burung pelikan, burung merak, ular, gajah, beruang madu, rusa, buaya bahkan kambing! :D

Ini istana setan, bukan istana boneka loh..


Kebun Binatang mini

Taman ini berada diatas lahan sebesar 52 hektar, cukup besar. Jadi bagi yang tidak kuat berjalan jauh, anda bisa naik monorail mini dengan ongkos 15.000 VND sekali putaran atau lewat jalan darat dengan menaiki mobil yang akan membawa Anda mengelilingi seluruh area Dam Sen Park.


Tak ketinggalan juga taman bonsai menghiasi Dam Sen Park. Ingin menikmati nuansa Romawi? Anda juga bisa menemuinya disini, sebuah taman kecil dengan deretan cemara, air mancur, amphiteather mini, dan juga patung2 telanjang khas Romawi.

Romawi Style Garden

Dam Sen Park juga menyewakan gedung pertemuan untuk pernikahan. Ada 2 tempat yang kami lihat sedang menyelenggarakan pesta pernikahan.

Kalo Anda lapar, Anda tidak akan kesulitan menemukan tempat makan disini. Cukup banyak tempat makan yang dapat Anda pilih, tergantung selera dan kantong masing2. Kami hanya membayar 58.000 VND untuk 2 piring nasi dengan seafood.

Setelah lelah berjalan mengelilingi Dam Sen Park, kami akhiri perjalanan hari ini pada pukul 14.00.
Read more...

Reunification Palace

Reunification Palace
Weekend kali ini, kami merencanakan untuk mengunjungi ke Reunification Palace yang sering disebut juga sebagai Independence Palace. Letaknya tak seberapa jauh dari Notredame, dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Ternyata untuk masuk ke gedung ini ada jadwalnya. Kami tak bisa sembarangan masuk. Saat itu kami datang pukul 11.00, dan penjaga tidak mengijinkan kami masuk. Dia mengatakan bahwa kami hanya boleh masuk pada pukul 7.30 sampai 11.00 dan pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.00.

Pukul 14.00 kami menuju loket pembelian tiket. Kami harus membayar 15.000 VND/orang. Sebuah buku panduan tentang sejarah Reunification Palace dapat dibeli seharga 5000VND. Penjagaan cukup ketat dilakukan di pintu masuk. Seperti di bandara saja, kami diharuskan men-scan tas kami dan kami harus melewati alat pendeteksi bom.

Pelataran yang luas dengan air mancur ditengahnya menjadi pemandangan pertama. Pohon2 pun banyak. Mirip Kebun Raya Bogor dalam ukuran yang lebih kecil yaitu 12 HA.

Di pintu masuk, kami disambut oleh seorang sebagai resepsionis. Mereka menanyakan darimana asal kami dan menawarkan jasa guide. Kami tak yakin dengan berapa yang harus kami bayar untuk jasa guide ini, jadi kami memilih untuk berputar2 sendiri :p. Beberapa guide yang kami temui ada yg berbahasa Perancis, Jepang, dan tentu saja Inggris.

Di dalam ruangan ini, kami menjumpai ruangan2 dimana rapat kabinet berlangsung dan masih digunakan sampai sekarang. Ada pula souvenir shop di lantai 3. Di lantai paling atas terdapat semacam ruangan tanpa sekat, sepertinya tempat istirahat. Dan sebuah Helikopter jaman perang tampak dari lantai paling atas. Tapi sayangnya, kami tidak bisa mendekat karena berada di atap gedung yang berbeda.


President National Reception Room


Vice President National Reception Room


Helicopter on the roof top

Cukup puas berkeliling di dalam ruangan istana, kami keluar dari gedung dan melihat2 sekitar taman, disana kami menemukan 2 buah tank dan sebuah pesawat tempur. Tampak sisa-sisa kegagahan dari kendaraan ini. Kami juga menemukan 2 buah lapangan tenis diarea Reunification Palace ini. Ada pula guest house yang kami temukan disini.





Back View of Reunification Palace

Kebun bonsai juga menghiasi istana ini. Sebagian bonsai2 diletakkan menghiasi sudut2 istana.

Lelah menggelayuti kaki kami dan memaksa kami mengakhiri perjalanan hari ini dengan minum sebotol jeruk segar di kantin yang terletak disebelah kebun bonsai.
Read more...

Saigon By Bus


Hari ini (26/12/2007) adalah pengalaman pertama saya menggunakan bus kota di saigon. saya harus ke Le Hong Phong Street dimana University of Nature Science berada. Selama 5 bulan ke depan, setiap hari saya akan mengunjungi kampus ini untuk mengajar.

Petualangan di awali beberapa hari yang lalu saat saya berusaha mencari peta rute bus di saigon. Menurut informasi yg saya dapat dari internet, peta ini bisa saya dapatkan di toko buku Fahasa (bukan salah ketik, memang begini tulisannya), sebuah toko buku besar di pusat kota. Peta ini berharga 6000VND dan berisi informasi yg cukup lengkap mengenai rute bus. Sangat membantu.

Di Ho Chi Minh terdapat sekitar 105 rute bus, tiap rute diatur sedemikian rupa sehingga hampir setiap sudut kota dapat dijangkau dengan bus. Bahkan ada rute bus menuju bandara Tan Son Hat dari pasar Ben Thanh (rute 152). Menurut pengamatan saya jenis bus dibagi dalam 2 jenis besar. Bus pertama adalah bus berwarna biru, bus ini adalah bus baru sehingga interior dan eksteriornya lebih bersih dan bagus dari bus yang lain. Bus berikutnya adalah bus berwarna hijau, bus ini lebih tua walaupun tetap saja bersih.


Le Hong Phong street sebenarnya terletak di ujung jalan Dien Bien Phu jalan di mana saya tinggal. Tapi Dien Bien Phu merupakan salah satu jalan terpanjang di saigon, jadi mustahil kalau saya berjalan kaki dari apartemen ke kampus (badan gendut, susah mbawanya :p).

Setelah beberapa jam mempelajari peta, saya menemukan banyak rute yang bisa membawa saya menuju Le Hong Phong. Yang termudah adalah menggunakan rute 54. Rute ini akan melewati jalan vo thi sau, kemudian di ujung jalan vo thi sau akan belok kanan melewati jalan le hong phong. saya putuskan, jalur ini yang akan saya gunakan.

Dari apartemen saya harus berjalan sekitar 500 m menuju jalan Vo Thi Sau dan menunggu bus di halte yang tersedia. di Indonesia, halte hanya berfungsi sebagai tempat berteduh saat hujan, tempat jual makanan dan tempat preman malak orang. itulah kenapa halte bus di indonesia tidak bisa berfungsi dengan benar, belum lagi jumlah halte yang sedikit sehingga menyusahkan orang yang akan menggunakan jasa bus di Indonesia.

Di Vietnam, bus hanya berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di halte bus yang telah di tentukan. Di halte akan tersedia papan informasi berwarna biru yang berisi informasi jalur bus apa saja yang akan berhenti di halte tersebut.. bagus juga ..

Halte bus di vietnam juga terbagi menjadi dua jenis. Halte pertama adalah halte dengan atap dan tempat duduk seperti halte-halte di Indonesia, berikutnya adalah "halte" yang hanya berupa papan informasi jalur bus di pinggir jalan dan tanda segitiga menyambung (seperti gerigi) di jalan aspal. Menurut saya halte jenis kedua dibangun untuk menghemat ongkos pembangunan halte. Walaupun kadang terasa panas dan tidak bisa duduk, tapi halte kedua ini banyak dijumpai di sepanjang jalan, sehingga memudahkan pengguna bus untuk naik dan turun bus .. cukup membantu ..

Menunggu sekitar 15 menit di halte jalan vo thi sau, akhirnya bis rute 54 muncul. bus berwarna hijau dengan tulisan "54" berwarna merah membantu penumpang untuk menandai bus yang akan digunakan. Pintu terbuka secara otomatis saya masuk dan berdiri di dalam bus (agak penuh), seorang kondektur menghampiri dan memberikan karcis seharga 3000d, betul karcis. seumur hidup saya naik bus kota atau metro mini di Indonesia, saya tidak pernah mendapatkan karcis. menurut saya karcis sangat membantu manajemen perusahaan bus untuk mengetahui berapa banyak penumpang bus hari itu. di vietnam saya tidak menjumpai bus "ngetem" di jalanan menunggu penumpang. waktu pemberhentian di halte juga hanya beberapa detik, sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang ... menyenangkan ..


Bus di vietnam sebagian besar menggunakan Ac, sehingga rasanya cukup nyaman, walaupun untuk ukuran bule bus ini pasti lah terasa agak kekecilan. di bus juga di sediakan tempat sampah dan kantung plastik hitam untuk muntah (buat yg mabok) , tak heran kebersihan bus terjaga.


Saya cukup kagum dengan kedisiplinan orang Vietnam untuk naik dan turun di halte. Saya juga kagum dengan pelayanan kondektur bus terhadap seorang wanita tua. Saat itu ada seorang wanita tua yang hendak turun di sebuah halte. Bus benar-benar berhenti dan memberi kesempatan wanita tua itu untuk turun, tentu saja dengan bantuan kondektur untuk menuntunnya. sama sekali tidak ada kesan terburu-buru demi mengejar setoran. ... sungguh mulia..

Perjalanan menuju Le Hong Phong saya tempuh dalam 20 menit, saya turun tepat di halte di ujung jalan le hong Phong. ternyata tempat yang saya tuju terletak di ujung lain jalan Le Hong Phong, jadi saya harus berjalan cukup jauh untuk mencapai kampus.... lumayan buat olahraga ...

Tips dan trik dari saya untuk menggunakan bus kota di saigon :
  • Pelajari peta rute bus terlebih dahulu, karena dapat dipastikan baik kondektur maupun supir tidak bisa menggunakan bahasa inggris dengan baik.
  • Perhatikan baik-baik rute yang akan digunakan, dan baca baik-baik papan informasi di halte bus(dalam bahasa vietnam sih, tapi ada angka-angka yg menunjukkan rute bus kok).
  • Siapkan uang kecil, supaya ga terlalu repot.
  • Jangan ngelamun, mata harus tetap memperhatikan tanda-tanda jalan supaya tidak melakukan kesalahan saat turun dari bus (kelewatan halte dsb nya).
  • Duduk/berdiri jangan terlalu jauh dari pintu, supaya memudahkan saat hendak turun. klo pintu sudah tertutup dan bus sudah jalan, kita harus turun di halte berikutnya.
  • Siapkan kertas kecil yg berisi alamat yang akan kita tuju, jaga-jaga klo tersesat :p


Read more...