White Sandy Beach at Gili Nanggu

Visiting Date: 12 June 2008

Can you resist its charm?

Do you dream about pristine and private beach? Gili Nanggu maybe one of the beach that you dreamed about, sounds unfamiliar ? yes, this island not as famous as its three sisters, Gili Trawangan, Gili Air and Gili meno.. It's located at west of Lombok island, Nusa Tenggara Barat , Indonesia .

We left Mataram using car at 8.00 AM. It’s 47 km journey before we reached small harbor called Tawun in West Sekotong. The road is not well developed , even if you are not lucky you can find a road which being block with rock. But those day we were lucky, traffic were good, weather were great .. just perfect. If you need to rent a car or taxi from Mataram to Tawun it will cost around Rp 300.000 ,-

The journey is not over yet, we have to cross the sea by a small boat for about 15 minutes to reach Gili Nanggu, if the weather is good enough. Close enough, huh? You can even see the island from the harbor. The boat cost Rp. 200.000,- to take you to the beach and bring you back to the harbor. The boat will wait you at Gili Nanggu for all day long until you back to the Tawun harbor. The price would be different if you decide to stay at the resort in Gili Nanggu.

Don't forget to rent snorkle, life jacket, and other stuff if you are willing to swim. It's cheaper to rent on the harbour rather than at the resort, but you have to bargain. It should cost around Rp 10.000,- per stuff. But if you are not comfortable in bargaining, just rent from the resort which has fixed price.

At this island you can do sunbathing on white sandy beach , enjoy feeding the fishes that come to the beach line, but don't forget to buy some bread on a bottle at the harbor to feed them. It costs around Rp. 2.500,- until Rp 3.000,- per bottle.

So enjoy your day at Gili Nanggu.. Hope you have sweet memory..


Welcome board @Gili Nanggu

Pernah bermimpi berada di pantai berpasir putih? Yah.. kali ini saya bersama suami (plus satu keponakan dan mertua :p) menginjakkan kaki di sebuah pulau yang mungkin belum pernah terdengar, Gili Nanggu. Hmm, terdengar asing ya? tak seperti 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) yang lain yang sudah begitu akrab di telinga dan terkenal keindahannya.

Kami berangkat dari kota Mataram pukul 8.00 pagi dengan mengendarai mobil. Menempuh perjalanan sekitar 47 km untuk menuju pelabuhan kecil di Tawun, Sekotong Barat, dengan kondisi jalan yang tak begitu bagus, bahkan kalau tidak beruntung bisa menemui tanah longsor yang menutupi akses jalan dan tak ada yang bisa dilakukan selain kembali pulang. Tapi kami beruntung karena saat itu jalanan cukup lancar, hanya menemui sedikit kemacetan akibat pasar dadakan yang tumpah ke jalan. Jika menyewa mobil untuk menuju ke Tawun ini, akan mengharuskan Anda merogoh kocek sebesar Rp. 300.000,-

Tiba di Tawun, kami masih harus menyebrang dengan sebuah kapal motor kecil menuju Gili Nanggu. Disana terdapat sebuah loket untuk penyewaan kapal. Harga untuk menyewa kapal yang menyebrangkan kami ke Gili Nanggu adalah Rp. 200.000,-. Kapal ini akan menunggu kami selama kami berada di Gili Nanggu dan kemudian mengantarkan kami pulang kembali ke pelabuhan. Tak terlalu mahal bukan? Tapi ini hanya berlaku jika kami tidak menginap di resort yang ada di Gili Nanggu. Tentu saja hitungannya akan berbeda jika kami ingin menginap di resort.

Don't wanna get wet?
Just enjoy the blue sea and the wind blowing by sitting here.

Suami saya yang gemar ber-snorkling menyewa sebuah snorkle plus sepatu katak dan sebuah life jaket utk keponakan kecil kami dengan harga Rp. 40.000,-. Menyewa peralatan di pelabuhan Tawun jauh lebih murah drpd harus menyewa di resort Gili Nanggu, per-peralatan disana disewakan skitar Rp. 25.000,-. Kami tak lupa membeli beberapa botol remah2 roti tawar di warung2 untuk memberi makan ikan di Gili Nanggu. Kami mendapatkan 4 botol remah2 roti dengan harga Rp. 10.000,- Kabarnya ikan di Gili Nanggu mau berenang sampai kepinggir pantai, ah masak sih ya?

Jarak antara pelabuhan Tawun dengan Gili Nanggu tak begitu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menyebrang. Bahkan kami bisa melihat pulau itu dari pelabuhan.

Dari kejauhan tampak hamparan pasir putih yang menawan dengan warna airnya yang biru kehijauan. Tiba di bibir pantai, kami melihat air yang begitu bening menyapu kelembutan pasir putih. Disepanjang pinggir pantai disediakan pula tempat untuk duduk yang tinggi dan beratapkan jerami. Kata orang Sasak itu namanya brugak, bahasa Indonesianya kira2 apa yah?

Another side of Gili Nanggu

Suami saya langsung bersiap untuk snorkling. Saya dan keponakan langsung bermain air untuk menjemput ikan2 yang katanya berani ke pinggir pantai. Dan benar saja, ikan2 itu mau datang ke pinggir pantai yang dalamnya tak sampai selutut untuk mengambil roti yang kami sebarkan di permukaan air. Banyak sekali jumlahnya, bahkan kami sempat melihat ikan dengan ujungnya seperti pedang berenang di pinggir pantai, atau juga segerombolan ikan kecil2 (mungkin ikan teri??) yang ikut menuju pantai. Sungguh menyenangkan bermain dengan ikan2 ini. Tapi jenis ikan yang berani ke pinggir memang kurang bervariatif, rata2 hanya ikan yang berwarna putih, kami tak menemukan ikan yang berwarna cerah di pinggiran pantai. Oya disini tidak diijinkan memancing, mungkin karena itu pula ikan2 berani menuju pantai.

Western tourist whom enjoying sunbathing

Kehidupan bawah airnya menurut suami saya yang ber-snorkling, masih lebih indah di Gili Trawangan dan Gili Meno, walaupun ikan2 disini jauh lebih berani mendekati manusia daripada di kedua pulau itu.

It's me and my cute niece ;)

Sayangnya saat siang mulai terik, angin bertiup kencang dipantai ini, menyebabkan ombak dan arus yang cukup kuat di pantai ini. Entah sedang musim angin besar atau memang setiap saat seperti ini. Penjaga resort menyarankan jangan berenang di laut untuk sementara waktu, karena arusnya dapat membahayakan. Yah, terpaksa kami harus mengakhiri bermain air. Kami membilas diri dengan air bersih di ruang shower yang telah disediakan. Bagus dan bersih ruang shower ini, dan kami tak harus membayar sepeser pun untuk mandi ditempat ini.

Take a part on sea turtle conservation at Gili Nanggu

Waktu menunjukkan pukul 14.00, kami pun pulang ke pelabuhan Tawun untuk kembali ke kota Mataram. Perjalanan pulang menuju pelabuhan Tawun diwarnai ombak dan angin besar, air laut pun menyirami tubuh kami karena kapal kecil yang kami tumpangi tak mempunyai penutup di sisi kapal. Jarak yang tadinya hanya butuh 15 menit, harus kami tempuh dalam waktu 30 menit. Baju kami basah kuyup begitu sampai di pelabuhan.

Saatnya kembali ke kota Mataram.. :)


Summary Note:
Rent a boat whole day (max 10 persons per boat) : Rp. 200.000,-
Rent snorkle, fin, life jacket at harbor : Rp. 10.000,- until Rp. 20.000,-
Rent a car from Mataram to Tawun : about Rp. 300.000,-
Rent a room : Rp. 210.000,- until Rp. 350.000,- (please see website for updated information)
Read more...