Binh Tay, Ben Thanh, Saigon Center, dan Thuong Xa Tax

Sehari setelah kepulangan suami tercinta dari Kiev, kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke tempat yang belum pernah kami kunjungi (2 minggu saya ngga keluar apartemen sama sekali! bosan euy). Kami merasa di Ho Chi Minh ini, pusat keramaian hanya sedikit (dibandingkan dengan Jakarta sih :p), hampir smua tempat rekreasi turis kami sudah kunjungi. Melihat ke peta Ho Chi Minh sejenak, mata kami tertuju pada satu tempat, Binh Tay Market, yang terletak di distrik 6. Daerah ini merupakan daerah China Town.

Berangkat dari apartemen kami di distrik 1 pukul 12.00 WHCM (maksudnya, Waktu Ho Chi Minh), kami melaju dengan taksi Me Linh ke Binh Tay Market, salah satu pasar di China town. Perjalanan ternyata cukup jauh, ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Suasana China town mulai terasa ketika kami mulai dekat dengan tujuan kami. Banyak gedung2 tua dan tulisan2 china, dan tentu saja terkesan kumuh! Argo taksi menunjukkan harga 71.000 VND, ketika kami sampai di depan pasar Binh Tay. Angka argo termahal selama kami jalan2 di HCM.

Ternyata kami harus kecewa ketika melihat pasar yang kami tuju ternyata memang bukan tujuan wisata :(( Tak banyak turis disini, hanya beberapa yang kami temukan, dan mungkin mereka nyasar seperti kami.

Binh Tay Market, pasar tradisional di China town

Walaupun kecewa dengan penampilan luar pasar ini, kami tetap mencoba masuk ke dalamnya. Disini kami melihat pedagang pakaian, pedagang bumbu-bumbuan, ikan asin. Yah sejenis pasar basah di Indonesia. Kebanyakan orang lokal yang bakal datang kemari.

Untuk mengobati kecewa kami karena tidak mendapatkan sesuatu yang menarik disini, kami mencari tempat untuk me-recharge badan kami ini. Sebuah rumah makan Chinese tak jauh dari pasar kami pilih, alasannya simpel, kami melihat 2 bule makan disini. :p
Jenis makanannya cenderung sama dengan Chinese food di Indonesia, cuman porsi lauknya itu loh, menurut saya terlalu banyak.

Setelah makan kenyang, kami berniat untuk berburu kecap manis. Satu pasar kami putari untuk mendapat kecap manis, tapi ternyata kami hanya mendapati kecap asin. Sebelumnya kami juga mencari di supermarket2 yang ada di mal2, ga juga kami dapatkan si hitam manis ini.
Ya sudah lah trima dengan lapang dada, namanya aja ga di kampung halaman, ga smua bumbu bisa didapatkan.

Sekarang kami kebingungan mencari taksi untuk menuju ke Ben Thanh, sedikit taksi yang lewat disekitar sini tidak seperti di pasar Ben Thanh. Kami hendak naik bus tetapi kami kesulitan menghentikan bus, kami ngga tau dimana bus berhenti. Bus disini ngga boleh berhenti sembarangan, mereka juga tidak mengejar setoran, tapi dibayar negara, jadi mereka lebih tertib.

Kami mencoba berjalan menyusuri jalan disekitar Binh Tay, eh kami malah menemukan jajaran toko yang menjual perlengkapan Natal. Maksud hati ga beli perlengkapan Natal, tp akhirnya beli juga karena tertarik dengan hiasan Natal berbentuk bulat yang biasa ditaruh di pintu (namanya ngga tau.. :p )

Dengan sedikit usaha keras, akhirnya kami mendapatkan taksi (ga jadi naik bus) dan langsung menuju Ben Thanh. Tapi dari Ben Thanh kami justru jalan lagi ke Nguyen Kim untuk melihat harga hp disini. Letaknya tak jauh dari Ben Thanh, sekitar 300m. Disini pusat elektronik HCM sepertinya. gedung 3 lantai ini berisi barang2 elektronik mulai dari handphone, kulkas, kamera, ac dll. Harga hp disini sedikit lebih mahal dari Indonesia, hp yang saya incar Nokia 6300 berharga 3,65juta VND (skitar 2,15juta rupiah).

Dari Nguyen Kim, kami kembali ke Ben Thanh. Ketika berjalan di lorong pedagang buah, bau durian begitu menggelitik dan menggoda kami. Kami kemudian mampir ke seorang pedagang harga durian di pedagang yang kami beli ini 47.000 VND/kg. Cukup mahal, saya rasa kami diberi harga mahal. Di pedagang ini dia menjual sirkaya seharga 35000VND/kg, sebelumnya saya membeli hanya 20000/kg. Kami makan ditempat, ada tempat duduk pendek di sekitar pedagang itu, pedagang itu membuka durian dan meletakkannya pada sebuah wadah plastik, dan siap untuk kami santap.. yummmmyyy....

Berjalan menyusuri jalan disebelah pasar Ben Thanh, kami menemukan pedagang ketan dengan rasa durian (durian lagi). Wuihhh enak banget.. 5000VND untuk sebungkus ketan rasa durian.

Ini dia ketan rasa durian, yummy..

Suasana jalan sekitar Ben Thanh, si bule kok ga takut sakit perut ya?
Oya, tempat duduk warung2 pinggir jalan rata2 begini..


Kami kembali meneruskan perjalanan menuju supermarket di mal Thuong Xa Tax, untuk membeli kebutuhan sehari2. Ehh, di perjalanan kami menemukan sebuah mal yg belum pernah kami kunjungi namanya Saigon Center. Di depan mal ini terdapat ornamen natal yang menarik perhatian kami. Akhirnya, kami menyempatkan poto2 di tempat ini sambil berebut tempat dengan anak kecil yang mau poto juga :D

Me and my husband @Saigon Centre on the evening


Saigon Centre @ night with beautiful Christmas decoration


Thuong Xa Tax, salah satu mal di HCM

Dari Thuong Xa Tax, kami kembali ke Ben Thanh (jangan bingung ya, kami memang bolak balik kesini :p) Kami memang menunggu malam sekitar pukul 19.00 WHCM untuk menikmati makanan di sepanjang jalan di sekitar Ben Thanh. Ada dua lorong jalan yang dipenuhi pedagang makanan, dan rata2 menjual seafood. Tapi ada juga yang menjual pakaian, sepatu, souvenir, dll.

Night Market @ Ben Thanh


Ini dia hewan-hewan yang siap masuk ke perut kami.. huahaha..


Untuk malam ini, kami memesan kepiting lemburi berbalut tepung dengan harga 50.000VND (isinya cuma 2 kepiting, kecil pula, hanya sekitar 10cm) dan kerang saos pedas seharga 30.000VND. Yummyy.. Kami cukup puas dengan makanan ini dan suasananya yg enak. Kami ketagihan untuk balik lagi.


Kepiting Lemburi (Soft shell crab) yang kami pesan di pasar malam Ben Thay
(I know you are drooling.. :D)


Kerang pedas, yang ini yummy juga...
Tapi rasa jahenya cukup kuat (I hate ginger on foods!)


Selesai makan enak, kaki kami mulai terasa pegal, menandakan dia sudah capek menyangga tubuh ini seharian. Kami pun pulang dengan taxi. I miss my bed to relax my foot..

0 Responses