Our 1st Anniversary ~ From Food Point of View ~

9 Desember tahun ini tepat satu tahun kami menikah. Sebuah angka yang masih muda dan hanya akan datang satu kali.

Sesuatu yang special .... itu yang layak kami dapatkan hari ini.

Pencarian sesuatu yang special sudah kami mulai berminggu - minggu sebelumnya. kami "googling" di internet untuk mencari restoran "fine dining" terbaik di Ho Chi Minh.
Pilihan jatuh ke beberapa tempat. yang pertama Serenade Restorant Hotel Majestic Saigon. Dari hasil googling yang kami dapat, dikatakan bahwa Hotel Majestic terletak di pinggir sungai saigon, sungai yang menurut bayangan saya pastilah menarik.

Pilihan kedua adalah Au Manoir de Khai, sebuah restoran bintang lima yang dimiliki oleh KhaiSilk group, sebuah group perusahaan besar di Ho Chi Minh. Restoran ini mengklaim dirinya sebagai restoran fine dining terbaik di Ho Chi Minh, beberapa penghargaan memperkuat klaimnya.

Serenade Restaurant akhirnya yang kami pilih dengan mempertimbangkan lokasi yang kami perkirakan lebih romantis, dan harga yang masih reasonable. Siang harinya kami melakukan reservasi ke restoran Serenade.

Sore sekitar pukul 19.00 kami berangkat ke Serenade Restaurant. Restaurant ini terletak di Hotel Majestic yang terletak di ujung jalan Dong Khoi, hanya sepelemparan batu dari sungai Saigon. di jalan Dong Khoi banyak terdapat hotel-hotel berbintang dan gedung bersejarah, satu diantaranya adalah opera house. Sebuah gedung opera tua dengan arsitektur eropa yang sangat elegance. Mempesona..



Tiba di Serenade kami di kejutkan dengan kondisi restoran yang sepi sekali, seolah-olah restorant itu hanya kami booking berdua. Suasana restoran sangat romantis, dengan pemandangan sungai Saigon sebagai pemanisnya. di dalam restorant juga terdapat sebuah grand piano yang dimainkan dengan baik oleh seorang nona Vietnam. Sungguh romantis..

Malam itu kami memesan set menu 1 di dampingi dengan segelas red wine. Set Menu 1 diawali dengan Prawn dan Manggo Salad.


Prawn dan manggo salad disajikan dalam piring berukuran elegance dengan paduan warna udang, mangga dan dressing yang menarik. Rasanya juga super, rasa udang yang manis dan segar berpadu cantik dengan mangga yang kecut-kecut manis didampingi dengan dressing yang creamy sungguh mempesona.

Menu berikutnya adalah Creamy Lentil Soup.


Tentang lentil bisa di lihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Lentil

Soup sekali lagi hadir dalam tampilan elegance, berwarna coklat dengan hiasan cream berbentuk bunga di tengahnya. soup ini bertekstur kasar seperti bekatul, dan rasanya juga seperti bekatul. saya tidak bisa menikmati soup ini, hampir setiap sendokan selalu saya "gelontor" dengan seteguk air putih atau wine untuk memperlancar jalan nya creamy soup ini.

Untuk main coursenya Australian Beef Steak, Vegetable In Wine Emulsion Served with Cous cous.


Australian Beef hadir dalam kondisi medium yang sempurna, didampingi dengan garnish rosemary dan bawang merah. Saus daging beraroma daging berpadu sempurna dengan daging itu sendiri. Daging yang empuk dan penampilan yang cantik membuat setiap irisan menjadi menarik. Mempesona..

Set menu ini diakhiri dengan Cranberry Cheese Cake.


Desert ini hadir dengan warna yang sangat cantik. warna merah yang menarik berpadu dengan warna creamy keju yang lembut. hadir dalam presentasi yang sangat elegance dalam piring yang sangat menarik. Rasanya juga luar biasa, rasa asem segar dari cranberry berpadu sempurna dengan rasa keju yang unik. rasa kejutan yang asem kecut muncul di hampir tiap gigitan timbul dari potongan cranberry yang bersembunyi di balik cheese cake.

Makan malam kami akhiri dengan acara foto-foto di balkon yang mengarah ke sungai Saigon... Sempurna ..


Read more...

Christmas Eve at Saigon

Malam Natal tiba. Kami turun ke down town untuk ikut dalam keramaian disana. Tak menyangka bahwa malam Natal akan ramai sekali. Mulai dari sekitar Diamond Plaza, Notredame, sekitar Mal Thuong Xa Tax, sampai Ben Thanh dipadati manusia. Jalan2 berhiaskan lampu2 yang sangat meriah. Mirip seperti Singapura.

Berjalan menyusuri pusat kota sangat sulit. Semua sisi trotoar, bahkan jalan motor dan mobil sebagian besar juga dikuasai para pejalan kaki. Jalan mobil di jalan Le Loi ditutup, hanya disisakan jalan kecil di kiri dan kanan sisi jalan untuk motor. Alhasil, jalanan pun jadi macet cet cet.. Motor dan mobil hanya bisa berjalan merambat.

Muda mudi kota Ho Chi Minh banyak yg bermain dengan busa semprot (saya kurang tahu namanya) dan confetti dengan teman2nya. Cukup mengganggu pejalan kaki yang lewat, tapi
begitulah cara muda mudi itu merayakan malam Natal.

Kami juga terjebak tak bisa pulang, karena kami tak menemukan taksi yang bisa mengantar kami pulang ke apartemen. Akhirnya kami terpaksa jalan kaki sepanjang kurang lebih 3km untuk sampai ke apartemen.. Fuihhh... capek..

Berikut ini foto2 yang berhasil kami liput diseputar malam Natal ;)


Read more...

Trapped in Floating Restaurant at Saigon River

Tergoda oleh gemerlap kapal-kapal yang bersandar di Saigon River, weekend ini kami memutuskan untuk mencicipi bagaimana rasanya dinner diatas kapal.

Kami tiba di pinggir Saigon river pukul 19.30. Disana terdapat sekitar 4 buah kapal yang bersandar di dermaga dan semuanya adalah floating restaurant. Kami berjalan menyusuri sisi sungai sebelum kami memutuskan untuk menumpang salah satu kapal tersebut.

Godaan salah satu pelayan restaurant membuat kami singgah di salah satu kapal. Kapal ini ga terlalu besar di banding kapal2 yang lainnya. Dan surprisingly, ternyata kami harus membayar tiket kapal sebesar 100.000 VND/orang !! Kami sedikit kaget ketika kami disuruh membayar dimuka, sebelum kapal berjalan. Sudah terlanjur naik, ya terpaksa kami bayar juga.

Kapal yang kami naiki

Ternyata kekecewaan kami masi berlanjut, ketika makanan yang kami pesan datang. Untuk kepiting lemburi, kami harus membayar 150.000VND, padahal kepiting tak lagi segar, terasa amis ketika menyentuh lidah. Hot pot yang kami pesan pun tak datang juga. Nasipun tak pulen.


Kepiting lemburi yang tak lagi segar

Pukul 20.30, kapal mulai bergerak menyusuri sungai Saigon. Hot pot yang kami pesan akhirnya datang bersama sepiring batang kangkung! Waks, emang kami kambing pemakan batang kangkung? Kami memakannya hotpot tersebut (tanpa menyentuh batang kangkung) sambil menikmati pemandangan sekitar sungai Saigon. Banyak kapal kontainer yang kami temui disini. Saigon River merupakan salah satu jalan masuknya distribusi barang ke kota Ho Chi Minh.


Hot pot (vietnam: Lau) dengan arang dibagian tengahnya

Sepanjang perjalanan, kami ditemani dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh seorang wanita dan seorang pria. Mereka bernyanyi secara bergantian dalam bahasa Vietnam. Penyanyi wanita membagikan bunga plastik ke beberapa meja tamu2, termasuk meja kami. Kami semula tak mengerti apa maksudnya diberi bunga itu. Ternyata bunga itu adalah cara para penyanyi itu meminta saweran. Kami pun menyelipkan selembar uang 10.000 VND (terpaksa, karena bunga itu berkali-kali mampir ke meja kami, tak enak klo selalu diambil tanpa selembar uang pun terselip).

Sang penyanyi yang tak lagi seksi, dengan bunga saweran ditangannya

Ketika kira2 30 menit perjalanan kami lewati, kapal memutar haluan untuk kembali ke dermaga. Dalam perjalanan pulang ini, kami dikejutkan dengan penampilan seorang penari. Semula sang penari memakai pakaian layaknya penari rock serba hitam dan memakai rok mini, Tak lama berselang setelah ia menari sambil diiringin house music, dia melepaskan pakaiannya dan ... yang tersisa hanya bikini. Wuihh, syok kami melihatnya..

Kejutan belum berakhir, ketika sang penari mulai bermain dengan lingkaran api yang diputar di tangannya dan pinggangnya seperti bermain hula-hop, kemudian dilanjutkan dengan memakan stik yang ujungnya berapi, menggosok-gosokkan stik tersebut ke badannya. Erotis ..

Ketika hampir sampai dermaga, pelayanpun mulai membagikan bill, wuih, kami menderita kerusakan sebesar 402.000VND untuk makanan yang ga jelas rasanya. Dan yang lebih membuat kami kaget, kami harus membayar 60.000 VND untuk 2 porsi buah yang tidak kami pesan! Pelayan membagikan buah2an itu, dan kami mengira itu gratis! Jebakan dan tidak etis menurut saya.

Kejutan terakhir yang kami terima, kali ini dilakukan oleh sang pelayan restaurant. Ketika ia membawakan kami uang kembalian, dan suami saya mengambil semua uang kembalian, dia berkata "Tips". Wah berani sekali orang meminta tips.. Klo saja kami happy dengan makanan yang disajikan, tentu saja kami dengan senang hati memberi tips. Wuihh... Improvisasi nya emang kebangetan!
Kesal tp kami tetap memberi dia tips 10.000 VND.

Satu kata yang kami katakan setelah turun dari kapal ini : kami tidak akan pernah kembali lagi kemari!!
Ini pengalaman kami disalah satu floating restaurant, mungkin pengalaman berbeda yang kami harap tidak mengecewakan) akan kami temui jika kami naik floating restaurant yg lain.
Read more...

Facts about Vietnam

1. They really really love vegetables. When they eat Pho (Vietnamese noodle soup), they put sliced vegetable into the bowl until it doesn't have any empty space left!!

2. They love to use hat. Every corner of the city, you will see motocycle rider are using hat rather than helmet (They seem don't care about safefy of themself). And you will find many many hat seller on road side and in the market (especially in Ben Thanh) with various model for man and woman.

(But I think, they should replace the hat with helmet. Since Dec 15th, 2007, the government release a new rule that each motorride must use a helmet with a certified sticker on it.)

3. They love barbeque

4. They love to eat pork.

5. They like to drink beer very much, every time and everywhere (especially man)

6. They don't like to walk (Walking means you are poor, can't afford a motorcycle)

7. There are always be a picture Ho Chi Minh on the money. So it's a little bit difficult to recognize the money.

8. Since this is socialist country, every corner of the city, there are flag of communism. And T-shirt with communism logo.

9. Girls (or women? I don't know ) in Vietnam are very sexy (or vulgar?).. They use transparent clothes while riding motorcycle. Transparent, strapless, backless clothes are very common here, even in the night.
They are hoping to get a western boyfriend or husband.

10. The girls using black glasses in the night! You can find them on the center of the city.

11. They usually used wet towel or a piece paper as subtitution of tissue. They don't have wash basin, even in the Pizza Hut restaurant!

12. A dating couple do French kissing in the road side. Very often I saw this!

13. yahoogroups is blocked!!
Some information I have heard, that there was a group in yahoogroups that said bad things about Vietnam's government.

This list is still continue...
Read more...

Nha Trang, Pearl of Vietnam

Tak sabar rasanya menunggu malam hari segera tiba. Kerja jadi tidak konsentrasi. Pre-vacation syndrome istilah saya. Perjalanan kali ini saya tidak hanya berdua dengan suami, tapi juga bersama-sama dengan teman2 kantor suami, ke daerah lebih utara lagi yaitu Nha Trang, 450km dari Ho Chi Minh. Daerah ini adalah daerah pantai, konon katanya (menurut review beberapa blog tetangga) pantainya bagus.

Pukul 18.30 kami berangkat dari apartemen menuju kesebuah jalan namanya De Tham, sekitar 2 km dari pasar Ben Thanh. Di jalan ini banyak sekali agen tour dan tentu saja banyak turis. Kami menuju salah satu agen tour yang telah kami pesan, beberapa teman menunggu disana. Oya, banyak sekali kafe disini, dan rata2 yang mampir kesitu adalah bule, yah memang harga makanannya mahal, padahal rasanya, jangan ditanya. Cumi yang kami makan keras sekali, seperti sandal!!

Bus yang kami akan kami tumpangi berangkat pukul 20.00 tepat. Kursi tempat duduk di bus ini tak cukup nyaman buat saya, karena jarak antar tempat duduk yang sempit dan orang2 melandaikan kursinya secara maksimal. Apalagi suami saya, ukuran badan dan kakinya ukuran bule.. Kami sempat melirik pada bus tetangga, rumput tetangga memang selalu lebih hijau, tapi yang ini memang lebih hijau! Bus tetangga bukan berkursi, tapi ber-tempat tidur dan bertingkat 2!! wah enaknya pikir kami.. mestinya kami naik yang itu. Bisa tidur dengan nyenyak klo berada disitu. Oya bus yang kami tumpangi ini berharga 160.000 VND pp/orang. murah banget kan?

Perjalanan kami temput sekitar 10 jam. Tidur kami kurang nyenyak, karena supir bus berkali2 menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan (padahal ini kan bus travel, protes kami dalam hati!) dan setiap kali ada yang naik atau turun pak supir menghidupkan lampu di dalam bus. Silau, siapa coba yang tak bangun?

Perjalanan melelahkan berakhir pada pukul 06.00. Kami di antar ke hotel di dekat pantai Nha Trang. Backpacker hotel dengan tarif 150.000VND dengan fasilitas 2 tempat tidur dengan ukuran queen size, kamar mandi dengan bathtub, air panas dan AC. Murah!

Tak ingin menyiakan hari2 liburan kami, kami langsung jalan2 disekitar pantai setelah selesai mandi. Jarak pantai dari hotel hanya sekitar 300m. Di pinggir pantai ini berdiri jajaran hotel2 bagus, yang jelas pasti hotel berbintang2. Disepanjang pantai ini telah dibangun pedestrian yang nyaman sekali untuk berjalan2, rapi dan bersih. Tapi soal pantai.. jangan bandingkan dengan keindahan Gili Trawangan di Pulau Lombok atau di Pulau Sepa, Kepulauan seribu.. Pulau2 itu jauuuh lebih indah dari pantai disini. Pasir disini ga berwarna putih,tapi kecoklatan dan lembut. Ombak di Nha Trang sangat besar. Saya hanya melihat orang2 lokal yang bermain2 dengan ombak dan air laut yang agak keruh. Jadi, jangan harap bisa snorkling disini. Untuk snokling, ada beberapa pulau kecil yang biasa dipakai untuk snorkling yaitu di Mun Island. Tapi sayang, kali ini teman2 lokal kami tidak menginginkan ber-snorkling, mereka lebih senang shopping rupanya. Oya pasir disini ga putih bersih, sedikit kecoklatan tapi lembut.

Salah satu sisi pantai Nha Trang..
Pantai Nha Trang tidak indah, tapi well-developed



Ombak besar, dan pasir kecoklatan.
Where is the beautiful spot? Do you find it? I didn't..


Siang ini kami bersama teman yang lain menuju ke sebuah pantai berjarak 28km dari panta Nha Trang. Pemandangan menuju ke pantai itu cukup indah, jalan meliuk2 diantara tebing2 tinggi, tapi sekaligus berbahaya karena tebing itu sepertinya rapuh, dan banyak peringatan agar2 berhati2 terhadap longsoran batu. Di benak saya, saya membayangkan pantai berpasir putih nan indah.

Pantai yang terletak 28km dari Nha Trang
Kami tak menemukan keindahan pantai ini, yang menyebabkan kami diajak kemari

Kami hanya melewatkan siang hari dengan duduk dan ngobrol dipinggir pantai,
sambil bakar2 cumi dan mereka minum bir!

Sambil sedikit ngedumel, karena pantai yang kami kunjungi kali inipun tak sebagus bayangan kami. Ombaknya besar. Tak ada indah2nya sedikitpun. Disini kami hanya duduk dan bakar2an cumi, makan telur puyuh rebus. Kami memilih minum sebotol pepsi, teman2 lokal kami memilih meminum bir.

Dari pantai, kami beranjak menuju ke tempat pemandian lumpur. Teman2 kami memilih mandi lumpur, sedangkan kami berdua memilih untuk pijat karena kami ngga bawa baju ganti. Sebenarnya di sekitar pemandian lumpur ini, banyak yang menjual baju2 renang dengan berbagai model, dengan harga yang murah sekali, untuk baju renang wanita mereka menjual dengan harga 50.000VND dan untuk celana renang laki2, mereka memberi harga 30.000VND. Alasan utama sih sebenarnya suami saya jijik dengan lumpur itu sendiri!

Papan bilboard di pemandian lumpur


Ini dia tempat mud-bath..

Suasana di dalam pemandian lumpur.. cukup menyenangkan.. Oii .. mbak kamera disini..

Ini dia teman2 kami yang melakukan mud-bath
Do you interesting?


Malam hari itu hanya kami lewatkan dengan makan malam. Kemudian berjalan-jalan disekitar pantai Nha Trang dan menikmai suasana malam disana. Tak banyak acara menarik kami lewatkan hari ini. Kecewa dengan agenda acara yang ada. Kami sama sekali tak menikmati tour hari ini.

Pembukaan perayaan Natal di Yasuka Hotel, Nha Trang

Pagi menjelang, sarapan kami lewati dengan makan Pho. Kemudian, kami mengawali hari ini dengan menuju sebuah pasar yang berjualan souvenir dan makanan khas Nha Trang. Di pasar ini kami menjumpai banyak sekali penjual asesoris dari mutiara, dan harganya realatif murah. Untuk seuntai kalung mutiara, cuma harus membayar 70.000 VND. Pedagang mutiara disini berani membuktikan keaslian mutiaranya dengan membakarnya dengan korek api. Jadi apa lagi yang kurang meyakinkan keasliannya? Selain itu, banyak juga penjual jam 'bermerek'. Teman lokal kami bercerita bahwa temannya ada yang berbisnis jam seperti itu. Rangka jam itu memang asli, mereka mendapatkannya dari jam2 bekas, sedangkan mesin jam itu yang palsu. Jam itu bertahan paling lama 'two rains season' katanya, berarti sekitar 1-2 tahun saja. Jadi jangan tertipu.

Pasar oleh-oleh dan souvenir di Nha Trang


Cumi kering, cumi abon, manisan mangga, dll semua oleh2 khas Nha Trang ada disini


Stasiun kereta api Nha Trang

Dari sini kami melaju ke sebuah kuil dengan nama Thap Ba Ponagar. Kuil yang dibangun pada abad 9 ini berdiri megah diatas sebuah bukit.

Thap Ba Ponagar

Front View of Thap Ba Ponagar

Pose diantara kemegahan tiang2 batu di Ponagar

River view from Thap Ba Ponagar

Menjelang siang, mobil yang kami tumpangi melaju ke arah stasiun cable car VinPearl, sebuah pulau di seberang Nha Trang. Untuk menaiki cable car ini, kami harus membayar 60.000VND untuk sekali jalan per orang. Ini sudah termasuk tiket masuk ke VinPearl. Cable car ini di klaim muat untuk 8 orang, tapi saya rasa 8 orang is too much. Kami hanya berempat ketika menaiki cable car ini. Perjalanan dengan cable car diatas laut ini sedikit membuat kami deg-degan dibanding dengan naik cable car menuju Genting Highland, Malaysia. Bagaimana tidak,di bawah kami terbentang laut, dan angin laut yang menghembus cable car, menggoyang2kan cable car ini. Perjalanan 15 menit didalam cable car terasa lama, padahal jarak antara pantai Nha Trang dan VinPearl, saya rasa hanya sekitar 2km.

Tiang cable car, taken from insede the cable car

Itu bukit bertuliskan VinPearl !

Stasiun Cable Car di Pulau VinPearl

Pulau ini merupakan DuFan kecil. Ada berbagai macam permainan disini,mulai permainan anak carrousel sampai permainan yang menantang nyali. Yang menarik perhatian saya adalah sebuah kereta kuda yang bertuliskan "Just married". Kereta ini akan mengantarkan kita mengelilingi pulau VinPearl, hanya denga nmembayar 80.000VND dengan kapasitas 4 orang. Sayangnya teman2 kami ga ada yang tertarik, batallah kami menaikinya.. sebagai ganti kecewa saya, saya hanya mengambil gambar kereta ini. menyedihkan..

Kereta kuda yang akan mengajak berkeliling VinPearl

Sayangnya VinPearl masih sepi, entah karena apa. Untuk naik permainan yang ada disini, sama sekali tidak antri, malah cenderung sepi. Padahal untuk naik wahana permainan yang ada di VinPearl, cuma harus membayar rata-rata 20.000 VND. Jika ada satu saja yang menaiki, permainan akan tetap dioperasikan. So, apa ga rugi ya?

Carrousel, salah satu wahana permainan di VinPearl

Topeng monyet, salah satu atraksi di VinPearl
(ada juga ya topeng monyet disini :p )

Pukul 17.00 kami kembali menaiki cable car untuk kembali ke Nha Trang. Dari sini kami menuju rumah salah seorang teman lokal kami yang berasal dari Nha Trang sambil menunggu bus untuk pulang kembali ke Ho Chi Minh. Oya, teman kami ini mempunyai tour agent yang menyewakan mobilnya untuk berkeliling kota Nha Trang. Mobil ini muat sekilar 10-12 orang. Tarif normalnya 1juta VND perhari. Cukup mahal ya?

Pukul 21.00, bus kami melaju meninggalkan Nha Trang menuju Ho Chi Minh..

Read more...

Kiev, Kota Tua Berselimut Salju

Perjalanan kali ini sungguh-sungguh sebuah perjalanan terjauh yang pernah saya alami, yaitu menuju kota Kiev, ibukota Ukraina, sebuah kota di Eropa timur. Lebih dari 8340 KM dari tempat tinggal saya di Saigon atau lebih dari 10.000 km dari kota kelahiran saya, Mataram-NTB ,

Perjalanan saya awali dari Saigon menuju Bangkok menggunakan Thailand Airlines (TG) ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Pesawat yang digunakan adalah A 300-600 dengan komposisi tempat duduk 2-4-2 pesawat dengan teknologi canggih fly by wire(klo ga salah). pesawatnya sangat nyaman, seluruh aircrewnya sangat ramah, makanannya not bad lah ...

Tepat pukul 11 malam saya tiba di bandara Suvarabhumi, Bangkok, Thailand, selesai urusan imigrasi sekitar jam 12.15 waktu setempat. Tidak ada perbedaan waktu antara Thailand, Saigon dan Jakarta. Hari masih terlalu malam, penerbangan berikutnya menuju kiev adalah jam 6 pagi. Setelah menelpon istri saya di Saigon mengabarkan bahwa saya sudah tiba dengan selamat di Bangkok saya masih punya sekitar 5 jam di bandara. Wah bingung juga nih ... mau nginep di hotel nanggung dan mahal, sekitar US$ 200,- .. Akhirnya saya memutuskan tiduran di kursi bandara. Setelah berkeliling sebentar, saya memilih suatu kumpulan kursi di daerah yg tidak terlalu jauh dengan tempat check in saya nanti. Eh ternyata banyak yang seperti saya, jadi saya merasa aman.

sangat aman tidur di bandara

Tak terasa 1,5 jam berlalu. badan pegal, sedikit masuk angin (ndeso ...). tidak bisa tidur lagi, akhirnya saya putuskan untuk berjalan-jalan disekitar bandara. Bandara ini sangat megah terdiri dari 4 lantai semua sangat teratur dan rapi, hampir di setiap tempat dengan mudah kita akan temukan papan penunjuk arah, toko, minimarket, restoran dan kafe yang bersih. Sangat pantas jika disebut sebagai bandara international. Terkesan sangat aman, jauh dari tukang palak. Turis dengan santainya tidur dan beristirahat di kursi bandara tanpa rasa khawatir, menyenangkan.

Saya menghampiri sebuah minimarket untuk membeli 1 cup mie seduh, cukup untuk mengusir rasa ngantuk dan masuk angin. Mie seduh khas Jepang yang nampak lezat. di mini market ini disediakan air panas, jadi pembeli dapat menyeduh mie bahkan membuat segelas kopi atau teh disini. sangat membantu.

Setelah satu cup mie lolos ke perut saya, kini saatnya untuk check in dan mendapatkan boarding pass. Ternyata sudah cukup banyak orang yang antri di sini. Semua berwajah eropa, hanya saya yg berkulit sawo matang dan berambut hitam. Hmm .. menarik..

Boarding pass sudah di tangan, pajak bandara sudah dibayar (700 Bath), imigrasi beres, dengan tenang saya melenggang masuk ke gate yang telah ditentukan. Tepat di depan gerbang gate, kita harus mengalami pemeriksaan lagi. Kali ini tas yang dibawa harus dibuka, diperiksa dengan teliti, laptop harus dikeluarkan dari tas .. sangat teliti.

Penerbangan kali ini menggunakan pesawat AoeroSvit dengan kode penerbangan kode penerbangan vv172. Aoerosvit adalah sebuah maskapai penerbangan dari Ukraina yang merupakan rekanan dari TG.

Pukul 06.00 pagi, pesawat belum berangkat. " hmmm delay nih.. " pikir saya. Akhirnya pesawat baru bergerak pukul 09.00, saya tetap berusaha bersabar, karena keterlambatan sebuah pesawat mgk disebabkan karena adanya gangguan, entah cuaca atau teknis. dan pasti perlu waktu untuk mengatasinya. Lebih baik terlambat dari pada ada masalah di udara nanti.

Penerbangan akan menempuh perjalanan 8340 Km dan ditempuh dalam waktu 10 jam (waduh lama ya ..). Ini adalah waktu terlama di pesawat buat saya. Biasanya 10 jam adalah waktu tempuh Jakarta-Jogja dengan kereta api.

Pesawat yg digunakan adalah Boeing 737-600 dengan format tempat duduk 2-3-2 lebih kecil daripada TG. Posisi duduk yang sempit membuat saya susah buat tidur .. Melelahkan sekali.
Aircrew nya juga tidak terlalu ramah, tanpa senyum sama sekali (cowo semua). Mgk karena saya terbiasa dengan kehangatan dan keramahan asia, jadi ini terasa sangat tidak menyenangkan.

Sepanjang perjalanan diputarkan beberapa film : The Mask, Mr & Mrs Smith, Anna & The King dan Mr Bean. Film-film ini lumayan membunuh rasa bosan yang menyelimuti saya. Saya sangat tidak bisa menikmati perjalanan. Tubuh lelah, bosan dan sudah berjam-jam tidak bisa kontak dengan istri saya bahkan tidak juga melalui sms. Menyedihkan ..

Di perjalanan saya berkenalan dengan seorang bapak warga negara Ukraina, namanya Andrii Tereshcuk. Bapak Andrii adalah seorang bapak yang sangat ramah, walau tidak bisa berbahasa inggris, dia berusaha bercerita bahwa dia baru saja menghabiskan liburan di Bali. Dia senang ada di Bali. Senang juga hati ini mendengar masih ada sesuatu yang bagus dan menarik di Indonesia tercinta. Dia menunjukkan foto-fotonya di Bali, dia berusaha menceritakan betapa bahagianya dia di sana, dia bahkan belajar mengucapkan "terima kasih banyak" ... sungguh membanggakan
Selama penerbangan dihidangkan beberapa kali makanan kecil dan makanan besar, tapi buat saya yang sedang tidak dalam mood yang baik, tidak ada satupun makanan yg menarik buat saya.

10 jam berlalu, akhirnya Ukraina tampak juga. Dari ketinggian saya melihat kebawah, semuanya putih. Salju menutupi hampir seluruh daratan. Menarik sekaligus menakutkan. Ini adalah pertama kalinya buat saya untuk melihat, menyentuh dan merasakan salju. Tidak bisa saya bayangkan bagaimana rasanya suhu di bawah 0 derajad Celcius, sebentar lagi saya akan merasakannya.

Pesawat mendarat dengan mulus, kemudian diiringi dengan tepuk tangan dan ucapan syukur dari penumpang. Puji Tuhan akhirnya sampai juga.
Turun dari pesawat, menuju bagian imigrasi. Astaga .. antrinya panjang sekali. Badan sudah lelah sekali, sehingga proses mengantri ini jadi terasa sangat menyiksa sekali. Kalau dihitung-hitung dalam 24 jam ini saya hanya tidur ayam selama sekitar 2-3 jam. Melelahkan sekali.
Puji Tuhan tidak ada masalah di proses imigrasi. Bagasi saya ambil dan dengan tenang berjalan keluar bandara. Di depan pintu bandara tampak sekumpulan orang yang hendak menjemput penumpang. Mata saya menyapu kumpulan orang itu dan mencari nama saya di kertas yang mereka pegang. Akhirnya saya melihat seorang bapak yang sudah cukup tua memegang tanda untuk saya.

Keluar dari bandara ... brrrrrrrrrr dingin sekali. Salju di mana-mana, jalanan licin, bernafas pun jadi agak susah menurut saya. Suatu pengalaman yg betul2 baru buat saya.
Perjalanan dari bandara ke kantor yang berjarak sekitar 30 KM menempuh sekitar 1 jam. Setiba di kantor saya disambut oleh beberapa rekan, disodorkan jadwal untuk 2 mg kedepan. akhirnya saya diantar ke apartment dimana saya akan tinggal selama di Kiev.

Apartment terletak di 9 Mikhajlosvskaya Str Apt 7/1. Lokasinya sangat dekat dengan Independence Square tempat dimana Revolusi Orange berlangsung, St Mikhail Golden Monastery dan St Sophia Cathedral. Tapi sore itu saya sudah terlalu lelah, apalagi tubuh saya masih menggunakan jam Saigon. Saat itu di aigon sudah menunjukkan pukul 1 malam. tiba di apartment, saya sempatkan untuk mandi sebentar dan kemudian tidur.

Independence Square

Hari-hari berikutnya saya berada di kantor. Teman2 kantor yang ramah, suasana kerja yang menarik. Tapi selebihnya adalah biasa saja.

Sekilas tentang Kiev atau Kyiv. Berdiri sekitar abad ke 5 , dan merupakan induk dari Ukraina, rusia dan belarusia. Ketiga bangsa tersebut merupakan keturunan dari Kieavan Rus. Selama perjalanannya Kyiv dapat bertahan dari invasi bangsa mongolia, kebakaran yang mengerikan, dan penghancuran saat perang dunia ke dua. Wow sebuah kota dengan sejarah yang menarik.
Kota tua Kiev terpusat di daerah timur laut ujung dari jalan Volodymyrska. di sini terdapat beberapa tempat bersejarah di kota Kiev. Salah satunya adalah St Sophia Cathedral yang merupakan gereja tertua yang berdiri di Kiev.


st Sophia Cathedral di lihat dari Bondan Klementsky square


Cathedral ini dibangun untuk menandingi Hagia Sophia di Constatinopel. Pembangunan diawali pada tahun 1037, tapi diperlukan 2 dekade untuk menyelesaikannya .. detail

Bell Tower di St Sophia Cathedral


Bohdan Klementsky Square

Bohdan Klementsky adalah salah satu pejuang ukraina terhebat. dia tergabung dalam pasukan cossacks pada tahun 1619 ... detail

Tidak jauh dari St Sophia Cathedral, terdapat sebuah gereja yang juga sangat mempesona. St Michael Golden Monestary. Tidak seperti St Sophia Cathedral yang kini sudah tidak digunakan untuk ibadah karena dijadikan cagar budaya, St Michael Golden Monestary masih digunakan hingga saat ini.

pernikahan di st Michael Golden Monastary

Dikatakan St Michael Golden Monestary karena di gerbang gereja dihiasi dengan lukisan St Michael , kepala malaikat kerajaan sorga lengkap dengan bala tentaranya dan orang-orang suci yang bersamanya. Dan disebut Golden Monestary karena kubah emasnya yang mempesona


St Michael dan Bala tentara Sorga


Golden dome with beautifull blue sky


St Michel Golden Monastery

Gereja-gereja di Ukraina pada umumnya adalah gereja-gereja orthodox. Aliran ini berbeda dengan aliran yang banyak kita jumpai di Indonesia. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah perayaan natal, perayaan Natal gereja orthodox bukan tanggal 25 Desember seperti kebanyakan umat Nasrani, tapi tanggal 7 januari. Jadi natal dirayakan setelah tahun baru. Tapi itulah indahnya TUHAN, membiarkan umatNYA untuk menemukan cara yang baik untuk menyenangkanNYA. ukan suatu hal yang harus di permasalahkan, tidak usah sok-sokan jadi "tentaraNYA" TUHAN yang yang dengan petentang petenteng ke sana kemari "menegakkan" agama. Sungguh sikap yang sangat menjijikkan ..

Di Kiev ini, saya sempat juga mengunjungi sebuah gedung teater dengan arsitek yang bagus.


Gedung Teater

Tapi memang seperti kebanyakan kota-kota tua, Kiev memiliki banyak bangunan-bangunan tua yang sangat indah.

Gedung-gedung di Kiev berupa bangunan tua

Salju yang putih, dingin, dan misterius membuat bangunan-bangunan tersebut menjadi tampak megah. suatu pemandangan yang selama ini hanya bisa saya nikmati dari televisi. sering saya terdiam sejenak hanya sekedar untuk menikmati indah nya gedung yang diselimuti salju, sambil membayangkan betapa jauh nya saya dari rumah.

Taman berselimut salju


Danang berselimut salju


Berjalan di negara ex-Rusia yang di selimuti salju dan perjumpaan dengan wajah-wajah khas Rusia, membuat saya merasa seperti mahasiswa tahun 60an yang mendapat beasiswa belajar ke negara Rusia ... sungguh menyenangkan.

Memang tidak banyak tempat yang dapat saya kunjungi. kerena padatnya jadwal dan cuaca yang menurut saya sangat dingin, belum lagi ditambah kondisi sepatu saya yang ternyata tidak sesuai dengan lapisan es yang menutupi jalan. Beberapa kali saya terjatuh di atas jalan yang dingin. Memalukan..

Di jalan bersalju ini saya terjatuh


Slipped car on ice

Oh iya tentang dinginnya Ukraina. Suhu yang saya rasakan saat itu adalah -1 sampai dengan sekitar -5 derajad Celcius. Beberapa teman mengatakan saya cukup beruntung, karena cuaca tahun ini cukup hangat. Hah ... kayak gini hangat?? Ternyata 2 tahun yang lalu suhu dapat mencapai -35. Jika saat itu saya ada di Kiev, pastilah akan sangat menyusahkan sekali. Menurut teman-teman saya di sini, saat itu kita harus menutup hidung dan mulut kita dengan kain tebal, karena saat bernafas udara dingin dapat membekukan hidung. Sungguh cuaca yang ekstrim. Tidak berhenti di situ saja, belasan tahun yang lalu saat sebagian besar teman saya masih anak-anak, ada kalanya dimana suhu di sini bisa mencapai -60 derajad celcius. Ekstrem ..

Tentang makanan, selama di ukraina, makan siang selalu saya lewati dengan salad (hueek), kadang didampingi daging salmon yang sedikit mentah (huek lagi). Untung saja ada McD jadi saya bisa makan malam dengan sesuatu yg familiar. Yang mengejutkan di Ukraina juga dapat ditemui nasi kuning, walaupun rasanya aneh dan sedikit hambar.

Nasi kuning ukraina (enakan yg di depan di Duta Wacana .. jadi kangen )

10 hari sudah saya di Ukraina, jauh dari rumah. Rindu menyelimuti dan memenuhi hati saya. Saat kepulangan tiba. Siang itu sekitar pukul 11 siang waktu Ukraina, saya meninggalkan kantor dan menuju Boryspil Airport.

Menurut saya bandara Boryspil bukan bandara yang besar walaupun menyandang status bandara international. Secara ukuran mungkin hanya sebesar bandara Adisucipto Jogjakarta. fasilitas yang di sediakan juga tidak banyak, ditambah lagi tidak banyak orang yang bisa menggunakan bahasa Inggris. sungguh sangat disayangkan.

Hari itu saya kurang beruntung, penerbangan ditunda selama 5 jam. Saya habiskan waktu dengan bermain internet di sebuah warnet mahal yang kecil, sempit, dan penuh asap rokok. Chating dan mengobrol dengan istri melalui skype membuat waktu berjalan sangat cepat.
Saat check in tiba, kekhawatiran ternyata masih belum berakhir. Nama saya tidak ada dalam daftar penumpang. Tapi akhirnya setelah sedikit ngotot-ngototan, akhirnya saya berhasil mendapatkan kursi. Masih tidak jelas kesalahan ada di pihak siapa, yang penting saya sudah dapat boarding pass.

Pesawat lepas landas tepat pukul 19:00 waktu Kiev. Pesawat masih menggunakan 737-600 dengan kode penerbangan VV 171. Pelayanan agak lebih baik daripada perjalanan sebelumnya. Masih ada senyum di wajah aircrew. Sebagian besar perjalanan saya habiskan dengan tidur. Perjalanan menempuh waktu 10 jam. Saya terbangun 2 jam sebelum pesawat mendarat, tepat saat sarapan.

Tak lama kemudian pilot mengumumkan bahwa sebentar lagi pesawat akan mendarat di Suvarabhumi, Bangkok. Akhirnya saya menyadari bahwa Asia adalah suatu tempat yang menurut saya tempat di mana alam sangat bersahabat. Suhu yang tidak ekstrem, penduduk yang sangat ramah, tempat tumbuhnya berbagai macam tumbuhan. Sangat menyenangkan.

Begitu mendarat, saya langsung menghampiri meja TG, untuk memastikan ketersediaan tiket untuk nanti sore, karena saya sudah ketinggalan pesawat pagi hari. "mbak" dan "mas" penjaga nya bilang " you can come around 3 or 4. it's too early". Penerbangan berikutnya memang jam 6 sore, dan ini baru jam 11 siang. 7 jam lagi !!

Saya cari telpon untuk mengabari istri tentang keterlambatan saya. Saya habiskan waktu dengan berkeliling bandara yang megah. Lelah berkeliling saya putuskan untuk pijat kaki. Rasanya sangat nyaman setelah lebih dari 15 jam saya tidak melepaskan sepatu dan kaos kaki.

Jam 2.30 saya kembali menghampiri meja TG. Ternyata sungguh bukan hari baik buat saya. "I'm sorry the ticket is allready booked, why don't you come earlier". Wah membangunkan macan indonesia nih pikir saya. Cukup dengan memasang tampang super seram (kata teman-teman wajah saya seram) dan saya bilang "I must go to Saigon today !!". Kemudian saya sebutkan nama "mbak" dan "mas" yang menyuruh saya datang jam 3 (untung saya catat). Akhirnya "mbak" yang jaga bilang "ok then you can come back at 4". Saya bilang "i want my boarding ticket now !". Sepertinya dia ketakutan dan memberikan boarding ticket ke saya. Hahaha .. berhasil juga jurus macan Indonesia milik saya.

Waktu boarding tiba dan saya pun masuk pesawat dengan lancar. Senyum manis dari aircrew menghapuskan kekesalan di bandara tadi. Buat saya TG masih memiliki pelayanan terbaik.
Tiba di Saigon rasanya lega sekali...


Read more...