Saigon By Bus


Hari ini (26/12/2007) adalah pengalaman pertama saya menggunakan bus kota di saigon. saya harus ke Le Hong Phong Street dimana University of Nature Science berada. Selama 5 bulan ke depan, setiap hari saya akan mengunjungi kampus ini untuk mengajar.

Petualangan di awali beberapa hari yang lalu saat saya berusaha mencari peta rute bus di saigon. Menurut informasi yg saya dapat dari internet, peta ini bisa saya dapatkan di toko buku Fahasa (bukan salah ketik, memang begini tulisannya), sebuah toko buku besar di pusat kota. Peta ini berharga 6000VND dan berisi informasi yg cukup lengkap mengenai rute bus. Sangat membantu.

Di Ho Chi Minh terdapat sekitar 105 rute bus, tiap rute diatur sedemikian rupa sehingga hampir setiap sudut kota dapat dijangkau dengan bus. Bahkan ada rute bus menuju bandara Tan Son Hat dari pasar Ben Thanh (rute 152). Menurut pengamatan saya jenis bus dibagi dalam 2 jenis besar. Bus pertama adalah bus berwarna biru, bus ini adalah bus baru sehingga interior dan eksteriornya lebih bersih dan bagus dari bus yang lain. Bus berikutnya adalah bus berwarna hijau, bus ini lebih tua walaupun tetap saja bersih.


Le Hong Phong street sebenarnya terletak di ujung jalan Dien Bien Phu jalan di mana saya tinggal. Tapi Dien Bien Phu merupakan salah satu jalan terpanjang di saigon, jadi mustahil kalau saya berjalan kaki dari apartemen ke kampus (badan gendut, susah mbawanya :p).

Setelah beberapa jam mempelajari peta, saya menemukan banyak rute yang bisa membawa saya menuju Le Hong Phong. Yang termudah adalah menggunakan rute 54. Rute ini akan melewati jalan vo thi sau, kemudian di ujung jalan vo thi sau akan belok kanan melewati jalan le hong phong. saya putuskan, jalur ini yang akan saya gunakan.

Dari apartemen saya harus berjalan sekitar 500 m menuju jalan Vo Thi Sau dan menunggu bus di halte yang tersedia. di Indonesia, halte hanya berfungsi sebagai tempat berteduh saat hujan, tempat jual makanan dan tempat preman malak orang. itulah kenapa halte bus di indonesia tidak bisa berfungsi dengan benar, belum lagi jumlah halte yang sedikit sehingga menyusahkan orang yang akan menggunakan jasa bus di Indonesia.

Di Vietnam, bus hanya berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di halte bus yang telah di tentukan. Di halte akan tersedia papan informasi berwarna biru yang berisi informasi jalur bus apa saja yang akan berhenti di halte tersebut.. bagus juga ..

Halte bus di vietnam juga terbagi menjadi dua jenis. Halte pertama adalah halte dengan atap dan tempat duduk seperti halte-halte di Indonesia, berikutnya adalah "halte" yang hanya berupa papan informasi jalur bus di pinggir jalan dan tanda segitiga menyambung (seperti gerigi) di jalan aspal. Menurut saya halte jenis kedua dibangun untuk menghemat ongkos pembangunan halte. Walaupun kadang terasa panas dan tidak bisa duduk, tapi halte kedua ini banyak dijumpai di sepanjang jalan, sehingga memudahkan pengguna bus untuk naik dan turun bus .. cukup membantu ..

Menunggu sekitar 15 menit di halte jalan vo thi sau, akhirnya bis rute 54 muncul. bus berwarna hijau dengan tulisan "54" berwarna merah membantu penumpang untuk menandai bus yang akan digunakan. Pintu terbuka secara otomatis saya masuk dan berdiri di dalam bus (agak penuh), seorang kondektur menghampiri dan memberikan karcis seharga 3000d, betul karcis. seumur hidup saya naik bus kota atau metro mini di Indonesia, saya tidak pernah mendapatkan karcis. menurut saya karcis sangat membantu manajemen perusahaan bus untuk mengetahui berapa banyak penumpang bus hari itu. di vietnam saya tidak menjumpai bus "ngetem" di jalanan menunggu penumpang. waktu pemberhentian di halte juga hanya beberapa detik, sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang ... menyenangkan ..


Bus di vietnam sebagian besar menggunakan Ac, sehingga rasanya cukup nyaman, walaupun untuk ukuran bule bus ini pasti lah terasa agak kekecilan. di bus juga di sediakan tempat sampah dan kantung plastik hitam untuk muntah (buat yg mabok) , tak heran kebersihan bus terjaga.


Saya cukup kagum dengan kedisiplinan orang Vietnam untuk naik dan turun di halte. Saya juga kagum dengan pelayanan kondektur bus terhadap seorang wanita tua. Saat itu ada seorang wanita tua yang hendak turun di sebuah halte. Bus benar-benar berhenti dan memberi kesempatan wanita tua itu untuk turun, tentu saja dengan bantuan kondektur untuk menuntunnya. sama sekali tidak ada kesan terburu-buru demi mengejar setoran. ... sungguh mulia..

Perjalanan menuju Le Hong Phong saya tempuh dalam 20 menit, saya turun tepat di halte di ujung jalan le hong Phong. ternyata tempat yang saya tuju terletak di ujung lain jalan Le Hong Phong, jadi saya harus berjalan cukup jauh untuk mencapai kampus.... lumayan buat olahraga ...

Tips dan trik dari saya untuk menggunakan bus kota di saigon :

  • Pelajari peta rute bus terlebih dahulu, karena dapat dipastikan baik kondektur maupun supir tidak bisa menggunakan bahasa inggris dengan baik.
  • Perhatikan baik-baik rute yang akan digunakan, dan baca baik-baik papan informasi di halte bus(dalam bahasa vietnam sih, tapi ada angka-angka yg menunjukkan rute bus kok).
  • Siapkan uang kecil, supaya ga terlalu repot.
  • Jangan ngelamun, mata harus tetap memperhatikan tanda-tanda jalan supaya tidak melakukan kesalahan saat turun dari bus (kelewatan halte dsb nya).
  • Duduk/berdiri jangan terlalu jauh dari pintu, supaya memudahkan saat hendak turun. klo pintu sudah tertutup dan bus sudah jalan, kita harus turun di halte berikutnya.
  • Siapkan kertas kecil yg berisi alamat yang akan kita tuju, jaga-jaga klo tersesat :p

0 Responses